Dia menjelaskan dalam konteks ini, film bukan hanya alat hiburan, tetapi juga media pendidikan dan kampanye yang dapat menyentuh berbagai lapisan masyarakat.
"Melalui film kita dapat menyampaikan nilai kejujuran, kemandirian, tanggung jawab, keberanian, kesederhanaan, kepedulian, kedisiplinan, keadilan dan kerja keras dapat disampaikan dengan cara yang mudah dipahami dan menarik," katanya.
Anti-Corruption Film Festival merupakan ajang kreasi, eksibisi, dan forum diskusi yang digagas dan dikelola oleh Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK.
Seni pertunjukan, kata Alex, merupakan media yang tepat bagi KPK untuk menjangkau dan mengedukasi masyarakat, terutama mengenai nilai-nilai antikorupsi tanpa menggurui.
Dia meyakini kekuatan film memberikan kesan pengalaman visual lebih mudah diingat. Sebagai bangsa yang terus berusaha memberantas korupsi, kata dia, KPK membutuhkan berbagai pendekatan kreatif salah satunya melalui karya seni seperti film dengan narasi dan visual yang kuat.
Dimana film dapat menggambarkan dampak negatif dari korupsi, serta peran setiap individu dalam menjaga integritas.
"Film memiliki kekuatan unik untuk menyampaikan pesan moral tanpa terkesan menggurui. Melalui film kita dapat mengajarkan nilai integritas, membangun kesadaran masyarakat tentang memberantas korupsi," katanya.
"Kita wujudkan perubahan melalui penguatan cerita, kami juga berharap tahun depan Acfest dapat melaksanakan kompetisi film pendek bertemakan berskala ASEAN," katanya.
Dirinya berharap dukungan dari negara-negara ASEAN PAC menyebarkan informasi ini serta ikut berkontribusi dalam mengirimkan film-film pendek bertemakan nilai-nilai anti korupsi yang diproduksi ke dalam festival film internasional, menjadikan seni sebagai sarana perubahan sosial dan budaya anti korupsi.
Baca juga: PJ Walikota Pekanbaru diduga sering lakukan pungutan kepada OPD
Acfest tahun 2024 mengusung tema "Satu dekade berkarya berantas korupsi lewat seni". Melalui tema ini Acfest berupaya berkontribusi dalam pemberantasan korupsi melalui edukasi masyarakat, menggunakan media seni khususnya media film.