Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengusulkan penataan tiga kawasan kumuh kepada pemerintah pusat untuk mewujudkan permukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.
"Tiga titik kawasan kumuh yang kami usulkan untuk penataan yakni di Grupuk Desa Sengkol, Kampung Nelayan di Desa Kuta dan di Desa Wisata Rambitan,” kata Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah di Lombok Tengah, Jumat.
Ia mengatakan sebelumnya pemerintah daerah sudah melakukan pemetaan kaitan dengan kawasan kumuh, setelah mendapatkan data yang akurat, hal itu menjadi dasar untuk diusulkan agar bisa ditangani oleh pemerintah melalui kementerian terkait.
“Dari hasil pemetaan memang ada beberapa kawasan kumuh, tetapi ada yang dijadikan prioritas untuk ditangani dan sudah disusun rencana program yang dibutuhkan dalam menangani kawasan kumuh ini," katanya.
Baca juga: Kawasan kumuh di Lombok Tengah mulai dipetakan
Ia mengatakan tiga titik kawasan tersebut yang nantinya akan berpotensi mendapatkan intervensi berupa penanganan dari pemerintah pusat. Pemerintah daerah meyakini dengan data yang valid dan program yang sudah disusun, bisa menjadi pertimbangan dari pemerintah pusat untuk bisa menggelontorkan program penanganan kawasan kumuh tersebut.
“Usulan ke pemerintah pusat bisa diajukan melalui proposal dengan tujuan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP)," katanya.
"Bentuk penanganan kemungkinan bisa berbeda beda seperti program rusunawa atau bisa dalam bentuk bantuan rumah dengan tipe berbeda,” katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah mengusulkan penataan 800 hektare kawasan kumuh
Ia mengatakan tujuan dari penataan kawasan ini untuk mengurangi permasalahan kumuh di Lombok Tengah dalam upaya penuntasan kekumuhan dan mencegah permukiman kumuh baru.
Hal ini juga sebagai upaya mendukung perwujudan permukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan serta memperbaiki dan meningkatkan akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman.
“Ini juga sebagai optimalisasi potensi wilayah yang merupakan penyangga KEK Mandalika di sektor pariwisata serta memberikan kepastian bermukim bagi warga yang berada di kawasan pesisir," katanya.
" Dengan penataan seperti di pesisir gerupuk yang tertata dapat meningkatkan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan,” katanya.
