Mataram (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan personel untuk melakukan pengamanan selama pelaksanaan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII, dijadwalkan 26 Juli-1 Agustus 2025.
"Penyiapan personel untuk memastikan selama pelaksanaan Fornas para atlet, pendamping dan tamu lainnya bisa merasa aman dan nyaman berada di Kota Mataram," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram H Irwan Rahadi di Mataram, Kamis.
Hal tersebut disampaikan menyikapi jumlah peserta, pendamping dan tamu yang akan datang ke Kota Mataram saat kegiatan Fornas VIII 2025 yang diprediksi mencapai 20.000 lebih.
Baca juga: Gubernur NTB: Fornas VIII tempat belajar sebelum jadi tuan rumah PON 2028
Terkait dengan itu, pihaknya juga akan melakukan koordinasi untuk pengamanan terintegrasi dengan TNI/Polri, Pamswakarsa dan lainnya guna memastikan titik-titik yang menjadi venue pertandingan aman, berjalan sesuai ketentuan dan harapan.
"Dengan demikian, potensi-potensi gangguan selama pelaksanaan bisa diminimalkan," katanya.
Untuk memberikan jaminan itu, kata Irwan, pihaknya sudah menyiapkan anggota minimal 40 orang anggota Satpol PP setiap hari untuk di sebar ke venue-venue yang dinilai rawan terjadi potensi keributan.
Baca juga: Wagub: Persiapan Fornas VIII 2025 di NTB sudah 70 persen
Misalnya, venue yang menjadi tempat pertandingan olahraga fisik, seperti silat, karate, dan lainnya.
"Selain kami menyiagakan petugas, anggota Satpol PP juga akan melakukan patroli pengamanan," katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga akan turun ke masyarakat dan para pelaku usaha untuk mengimbau mereka agar dapat menjaga kebersihan dan kondusifitas di wilayah masing-masing.
Baca juga: Sejumlah maskapai ajukan penerbangan tambahan untuk Fornas VIII di NTB
Selain itu, berbagai aktivitas yang berpotensi mengganggu kenyamanan atlet dan tamu Fornas seperti pengamen, anak jalanan, gelandangan dan pengemis, akan dilakukan penertiban.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas sosial dan lainnya, untuk pemetaan razia aktivitas yang berpotensi mengganggu kenyamanan atlet dan tamu Fornas tersebut," katanya.
Di berharap semoga dengan upaya-upaya yang dilakukan itu, bisa memberikan rasa nyaman dan aman bagi para atlet, pendamping, dan tamu Fornas sehingga mereka betah berada di Kota Mataram.
Baca juga: Polisi selidiki dugaan suap fee proyek Fornas 2025 lewat Dispora NTB
Baca juga: Wakil Ketua DPRD NTB: Fornas katalisator ekonomi kerakyatan
Baca juga: Lombok Tengah jadi venue gantole di Fornas VIII 2025
Baca juga: Polisi telusuri pidana laporan dugaan suap Dispora NTB
