Mataram (ANTARA) - Rumah lelang Inggris Sotheby berencana menjual sejumput rambut komposer legendaris asal Jerman, Ludwig van Beethoven yang dia potong sendiri dan diberikan kepada temannya yang juga seorang pianis pada 1826.
Dilansir Reuters, sejumput rambut itu diperkirakan akan terjual senilai 15.000 pounds (Rp270 juta) namun direktur buku dan manuskrip di Sotheby, Simon Maguire, mengatakan harganya bisa lebih mahal.
"Sudah banyak yang tertarik," kata Simon Maguire dilansir Reuters, Selasa.
Mengenai kisah di balik rambut itu, Maguire mengatakan seorang pianis Austria, Anton Halm, pernah meminta sejumput rambut untuk diberikan kepada istrinya sebagai tanda mata.
Sayangnya, pembantu Beethoven malah memberinya rambut kambing yang membuat sang komposer murka.
"Lalu dia memberi (Halm), dalam selembar kertas, sejumput rambut yang baru saja dia potong dari belakang kepalanya. Dan dia bilang setidaknya yang ini bisa dipastikan asli," ujar Maguire.
Halm kemudian memberikan rambut itu pada muridnya, Julies Epstein, yang merupakan profesor piano di Konservatory Wina.
Keaslian rambut itu kemudian dikonfirmasi Alexander Wheelock Thayer, penulis dari biografi Beethoven.
Sebelumnya, rumah lelang itu pernah juga menjual rambut Beethoven dalam jumlah lebih sedikit, yang diambil dari kasurnya setahun setelah sang komposer meninggal pada 1827, juga rambut komposer Frederic Chopin dan Wolfgang Amadeus Mozart serta pahlawan angkatan laut Inggris Horatio Nelson.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56