PEMERINTAH SERAHKAN BAYI TKW NTB KEPADA KELUARGANYA

id

     Mataram, 7/11 (ANTARA) - Pemerintah menyerahkan Cinta Ariantini, bayi dari seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang meninggal dunia, Arianti alias Haerum, kepada sanak keluarganya untuk diasuh.
     Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB, Bachrudin, didampingi sejumlah staf Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial, menyerahkan bayi perempuan berusia 1,4 tahun itu kepada sanak keluarganya, di Mataram, Sabtu.
     Hj Nur'aini selaku nenek dari bayi itu atau ibu kandung almarhumah Arianti alias Haerum, yang mewakili sanak keluarga guna menerima penyerahan bayi itu.
     Bachrudin mengatakan, pemulangan bayi dari TKW asal NTB yang meninggal dunia di luar negeri itu merupakan peristiwa yang baru pertama terjadi.
     "Bayi itu harus dipulangkan ke kampung halaman ibu kandungnya karena mengacu kepada Undang Undang Nomor 20 Tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi ILO, anak yang berusia 0-17 tahun masih dibawah pengawasan ibunya atau sanak keluarganya," ujarnya.
     Ia mengatakan, informasi dari para pihak terkait menyebutkan bayi yang dinamai Cinta Ariantini itu merupakan buah perkawinan Ariantini alias Haerum dengan Abd Salam Mahmud.
     Ariantini merupakan TKW asal Dusun Otak Rarangan, Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, NTB, yang bekerja di sektor informal sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia sejak tahun 2007.
     Sementara Abd Salam Mahmud merupakan warga Bangladesh yang berdomisili di Malaysia.
     Bayi Ariantini itu berstatus piatu ketika ibunya meninggal setelah keduanya mengalami musibah kecelakaan kapal laut dalam perjalanan dari Johor Baru hendak menuju Nunukan Pulau Kalimantan untuk selanjutnya ke Pulau Lombok NTB.
     Insiden kapal tenggelam itu terjadi pada tanggal 25 Juli 2009 dan ibu dari bayi itu menghembuskan napas terakhirnya setelah lima hari menjalani perawatan medis di RSU Sultana Aminah Johor Baru Malaysia.
     Bayi TKW asal NTB itu kemudian diserahkan kepada Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Departemen Luar Negeri RI kemudian diteruskan kepada Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial.
     Selama proses pencarian alamat sanak keluarga bayi itu di Pulau Lombok berdasarkan petunjuk selembar KTPN atas nama Hj Nur'aini yang ternyata adalah nenek dari bayi itu, bayi tersebut sempat dititipkan di Yayasan Sayap Ibu di Jakarta, hingga diterbangkan ke Mataram, NTB, pada Jumat (6/11) sore.
     "Kini bayi itu sudah diserahkan kepada sanak keluarganya dan Insya Allah akan dirawat sesuai amanah Allah," ujar Bachrudin.(*)