Sepuluh Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan di Pulau Sumbawa telah diresmikan

id PLN UIP Nusra,Pulau Sumbawa,proyek ketenagalistrikan

Sepuluh Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan di Pulau Sumbawa telah diresmikan

Petugas bergelantungan saat proses stringing. (Foto PLN UIP Nusra)

Mataram (ANTARA) - Sebanyak 10 proyek proyek infrastruktur ketenagalistrikan yang dibangun oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, telah diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dua minggu lalu, tepatnya Kamis 25 Juli 2019.

Peresmian dipusatkan di komplek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbawa 50 mega Watt (MW). Total 10 proyek infrastruktur ketenagalistrikan tersebut disiapkan oleh PLN untuk meningkatkan keandalan kelistrikan serta kesiapan bisnis dan industri di Pulau Sumbawa.

Sepuluh proyek tersebut, yakni PLTMG Sumbawa 50 MW, PLTMG Bima 50 MW, Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Empang 20 MVA, GI 70kV/150kV Dompu Extension 60 MVA, GI 70 kV Bima Extension 30 MVA, dan GI 70 kV Bonto Extension.
Kawasan PLTMG Sumbawa 50 MW di Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. (Foto ANTARA)

Selain itu, Tol Listrik Sumbawa, yaitu Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70kV GI Taliwang – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumbawa Barat, SUTT 150 kV PLTMG Sumbawa – GI Labuhan, SUTT 150 kV Labuhan – Empang, SUTT 150 kV Empang - Dompu.

Perjuangan PLN tidak mudah dalam membangun infrastruktur kelistrikan di Pulau Sumbawa tersebut. Para pekerja PLN harus menembus hutan, mendaki bukit, menyeberangi lumpur, dan sebagainya karena medan tempat SUTT dibangun beragam.

Di tengah perbukitan dan hutan di Sumbawa, pekerja PLN menancapkan tiang-tiang, membangun tower-tower, memasang kabel-kabel, dan sebagainya untuk mendistribusikan listrik kepada warga di Pulau Sumbawa.
Tim PLN UPP Sumbawa. (Foto PLN UIP Nusra)

Dalam beberapa foto, tampak para pekerja PLN sedang melakukan proses "stringing" di salah satu titik. Mereka harus mempertaruhkan nyawanya bergelantungan di kabel SUTT yang tingginya di atas 40 meter.

Itu hanya dalam beberapa foto saja. Jika ditotal salah satu jalur yang paling sedikit bisa lima puluhan titik hingga paling ratusan titik.
Proses mediasi yang dilakukan oleh PLN UIP Nusa Tenggara kepada masyrakat di Pulau Sumbawa (Foto PLN UIP Nusra)

"Memang tidak semuanya langsung bisa menerima pembangunan secara langsung, beberapa menggunakan mediasi dan pendampingan dan sebagainya hingga kami dapat melanjutkan tugas yang diamanatkan ke kita," kata Assisten Manager Komunikasi, PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara, Lalu Irlan Jayadi.

Irlan mengatakan beberapa pendekatan berhasil dilakukan karena PLN selalu melibatkan elemen-elemen masyarakat setempat.

Peresmian yang dilakukan pada Juli 2019 lalu, bukanlah pembangunan terakhir dari PLN. Banyak pembangunan infrakstruktur kelistrikan yang sedang berjalan di NTB.

Di pulau tetangga atau lebih tepatnya Pulau Lombok, saat ini sedang dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Lombok Peaker dengan kapasitas 150 MW, dan PLTU Sambelia 2 X 50 MW.

Kedua pembangkit tersebut akan menjadi "Backbone" sistem kelistrikan di Pulau Lombok, dan tentunya akan meningkatkan keandalan sistem.
PLTMG Lombok Peaker 150 MW. (Foto PLN UIP Nusra)

"Kami sangat optimis menyelesaikan proyek yang diamanahkan kepada kami, tentunya dengan selesainya proyek infrastruktur ketenagalistrikan di NTB, dapat menjadikan Nusa Tenggara Terang Benderang," ucap Irlan.