Surabaya (ANTARA) - Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyesalkan aksi pelemparan ular ke Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin dini hari.
"Aksi teror ular itu mengancam kondusifitas keamanan. Kami meminta pihak kepolisian dan TNI segera mengusut tuntas dan segera menangkap pelaku," kata Whisnu Sakti Buana di Surabaya.
Ia mengatakan kondisi Kota Surabaya sudah berangsur kondusif setelah dampak insiden di Asrama Mahasiswa Papua pada 16--17 Agustus yang memunculkan tuduhan aksi rasialis terhadap warga Papua dan memicu demonstrasi.
Whisnu mengatakan, pemerintah kota sudah bekerja keras untuk meredam dampak insiden tersebut dan meyakinkan semua pihak bahwa tidak ada rasisme di Kota Pahlawan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya itu menegaskan bahwa warga Kota Pahlawan tidak mudah terpancing oleh aksi-aksi provokasi.
"Kami mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan keamanan di Kota Pahlawan," ujarnya.
Beberapa orang yang mengendarai dua sepeda motor diduga melemparkan dua karung berisi empat ular ke halaman Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Kota Surabaya, Senin dini hari. Satu ular jenis piton ditangkap oleh mahasiswa Papua yang tinggal di asrama setelah insiden itu.
Berita Terkait
Wiranto sebut teror ular di asrama Papua Surabaya merupakan upaya provokasi
Senin, 9 September 2019 22:27
Polisi tetapkan youtuber AD sebagai tersangka kasus Asrama Mahasiswa Papua
Jumat, 6 September 2019 6:58
Fadli Zon gagal temui penghuni asrama mahasiswa Papua di Surabaya
Rabu, 21 Agustus 2019 15:11
Organisasi Kepemudaan mendesak persoalan rasial di Surabaya diusut
Rabu, 21 Agustus 2019 13:49
KontraS menyoroti penangkapan mahasiswa Papua oleh polisi Surabaya
Selasa, 20 Agustus 2019 16:03
Membumikan keberkahan hidup melalui kebijakan berkelanjutan Kota Surabaya
Jumat, 1 November 2024 12:58
Jelang musim hujan, Proyek apa saja yang sudah dipersiapkan di Surabaya
Minggu, 27 Oktober 2024 21:24
Eri-Armuji nomor urut 1 di Pilkada Kota Surabaya
Senin, 23 September 2024 14:59