Cianjur (ANTARA) - Manajemen RSUD Cianjur, Jawa Barat, segera melakukan evaluasi terkait peristiwa keracunan massal yang menimpa sejumlah karyawan rumah sakit setelah mengkonsumsi susu dalam kemasan kedaluarsa.
Direktur Utama RSUD Cianjur, Ratu Tri Yulia pada wartawan Sabtu, membenarkan ada beberapa orang perawat yang piket malam mengalami keracunan diduga akibat mengkonsumsi susu kedaluarsa.
"Direksi akan melakukan evaluasi terutama terkait penyediaan konsumsi bagi pegawai yang mendapat piket malam karena untuk penyediaan dilakukan koperasi, sedangkan rumah sakit hanya menyerahkan dana untuk dikelola koperasi," katanya.
Keracunan yang menimpa puluhan orang karyawan tersebut, ungkap dia, baru diketahui Sabtu siang, setelah ada laporan dari pejabat direksi, sehingga pihaknya langsung mencari informasi.
"Kami akan mencari tahu prosedur pengadaan barang untuk makanan tambahan bagi pegawai tersebut, termasuk distributor untuk setiap konsumsi yang disediakan," katanya.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan pihaknya telah menghubungi direksi RSUD Cianjur, terkait adanya keracunan masal yang menimpa puluhan karyawan tersebut.
"Saya intruksikan untuk segera ditindaklanjuti karena rumah sakit merupakan contoh, tapi ini yang terjadi menimpa karyawan, saya minta untuk evaluasi total," katanya.
Informasi dihimpun puluhan karyawan RSUD Cianjur mengalami keracunan, satu ornag diantaranya terpaksa menjalani rawat inap karena sempat mengalami muntah-muntah dan dehidrasi akut.
Keracunan tersebut berawal ketika karyawan yang pikat malam mendapat jatah makanan tambahan berupa susu dalam kemasan merk Indomilk.
Selang beberapa saat setelah mengkonsumsi susu tersebut sebagian besar mengeluh pusing dan mual-mual.
"Kami tidak tahu persis berapa orang yang mengalami keracunan, namun setiap piket malam 80 orang karyawan mendapat makanan tambahan termasuk susu. Namun satu orang yang cukup parah terpaksa dirawat," kata karayawan yang minta namanya dirahasiakan.
Ia menjelaskan, setelah dicek setiap makanan yang ada dalam paket konsumsi terdapat susu Indomilk kadaluarsa pada Agustus 2019, sehingga diduga susu kadaluarsa menjadi penyebab keracunan.
Berita Terkait
Tahanan kabur dari PN Cianjur ditangkap lagi
Minggu, 7 April 2024 17:56
Balai Besar TNGGP perpanjang penutupan pendakian Gunung Gede Pangrango
Jumat, 29 Maret 2024 16:28
Capres Anies ajak warga Cianjur coblos paslon nomor 1
Jumat, 9 Februari 2024 7:30
Destinasi wisata berbasis hobi dikembangkan di Cianjur
Selasa, 23 Januari 2024 13:30
Seribu petugas pelipat surat suara di Jabar dapat pemeriksaan kesehatan
Minggu, 14 Januari 2024 6:17
BPBD Cianjur Jabar melibatkan petugas gabungan bantu warga korban banjir
Jumat, 5 Januari 2024 18:54
Ratusan ribu wisatawan kunjungi objek wisata Cianjur Jabar
Senin, 1 Januari 2024 20:04
Pemkab Cianjur keluarkan surat edaran tentang protokol pencegahan COVID-19
Senin, 25 Desember 2023 17:15