Washington (ANTARA) - Produsen mobil Jerman Daimler AG mengatakan pada Sabtu (4/1), menarik 744.000 unit kendaraan Mercedes-Benz di Amerika Serikat dari model tahun 2001 hingga 2011 karena kesalahan pada panel kaca (sunroof) yang bisa terlepas dan menimbulkan bahaya.
Penarikan besar mencakup lebih dari dua lusin kendaraan model C-Class, CLK-Class, CLS-Class dan E-Class. Produsen mobil itu mengatakan ikatan antara panel kaca dan bingkai ruang geser mungkin tidak memenuhi spesifikasi dan dapat menyebabkan sunroof terlepas.
Pemilik yang membayar perbaikan untuk masalah ini akan dapat meminta penggantian dari Daimler. Seorang juru bicara Mercedes-Benz AS mengatakan pada Sabtu bahwa ia tidak memiliki data total kendaraan di seluruh dunia untuk penarikan itu.
"Diler akan memeriksa ikatan panel kaca dan mengganti atap geser jika perlu," kata perusahaan.
Bulan Desember 2019, Mercedes-Benz USA menyetujui penalti sipil sebesar 20 juta dolar AS atas penanganan kendaraannya di AS setelah penarikan selama setahun dari pemerintah AS terhadap 1,4 juta kendaraan yang ditarik.
Menurut ketentuan penyelesaian, produsen mobil akan membayar 13 juta dolar AS dan menghadapi denda 7 juta dolar AS lain jika tidak mematuhi perjanjian. Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS mengatakan perusahaan gagal memberi tahu pemilik secara tepat waktu di beberapa penarikan, tidak menyerahkan semua laporan dan tidak melakukan penarikan secara tepat waktu.
Berita Terkait
Daimler Truck dan Masdar kerja sama bidang ekspor hidrogen hijau
Kamis, 8 Februari 2024 6:50
Sedan klasik Mercedes rakitan Indonesia tampil di Museum Nasional
Sabtu, 8 Februari 2020 16:22
Pegawai Tesla mendirikan unicorn sendiri, jadi pemasok Daimler
Senin, 29 Juli 2019 12:17
Daimler tarik Mercedez GLK 220 sebanyak 60.000 mobil di Jerman
Senin, 24 Juni 2019 9:58
Hyundai, Kia tarik lebih 280.000 mobil di AS risiko kebakaran
Kamis, 25 Agustus 2022 7:49
Komponen meledak, 218 ribu mobil Hyundai di Amerika Utara ditarik
Rabu, 25 Mei 2022 8:56
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37