Dihempas ombak di perairan Aceh Besar, perahu motor berpenumpang 7 orang karam

id Aceh,SAR,perairan Aceh Besar,Ujung Pancu,Ulee Lheue,kapal tenggelam,pemerintah aceh,provinsi aceh,pemprov aceh,pegawai B

Dihempas ombak di perairan Aceh Besar, perahu motor berpenumpang 7 orang karam

Petugas SAR mengevakuasi seorang korban perahu motor tenggelam di Perairan Ujung Pancu, Aceh Besar, Provinsi Aceh, Sabtu (22/2/2020). (FOTO ANTARA/M Haris SA)

Banda Aceh (ANTARA) - Sebuah perahu motor yang membawa tujuh penumpang dan seorang tekong atau juru mudi tenggelam setelah dihempas ombak besar di Perairan Ujung Pancun, Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Kapten kapal SAR KN Kresna Supriadi di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan semua penumpang termasuk juru mudi perahu motor tersebut ditemukan selamat.

"Kejadiannya Sabtu (22/2) sekira pukul 15.30 WIB. Tujuh penumpang perahu motor merupakan pegawai Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Kondisi perairan saat saat itu gelombangnya tinggi," kata Supriadi.

Adapun tujuh pegawai BKN yang menjadi korban setelah perahu motor mereka tumpangi tenggelam setelah dihempas ombak besar yakni Aries (42), Dwi Saputro (44), Agus Salim (51).

Selain itu,  Hendra (35), Muhidin (44), M Prayogi, dan Herwan (44). Sedangkan tekong perahu motor tersebut dipanggil dengan sebutan Mas No.

Supriadi menyebutkan pegawai BKN tersebut awalnya berwisata ke Lhok Mata Ie, yang berada di kawasan Ujung Pancu, Kecamatan Peukan Bada, Aceh, besar.

Mereka berangkat dari dermaga di kawasan Ulee Lheue menggunakan perahu motor pada pukul 08.30 WIB. Setelah berwisata di kawasan pemancingan di ujung barat Pulau Sumatera itu, mereka kembali.

Beberapa saat setelah meninggalkan Pantai Lhok Mata Ie, ombak setinggi empat meter menghempas perahu motor mereka tumpangi.

Sebagian mereka terseret kembali ke pantai. Sebagian lagi dibawa arus ke area karang di perairan yang dikenal dengan sebutan arus kecil. Arus laut di kawasan itu dikenal berbahaya.

"Seorang penumpang diselamatkan nelayan. Seorang lagi pingsan di Pantai Lhok Mata Ie. Tim SAR sudah bergerak mengevakuasi mereka, baik lewat darat maupun jalur laut," demikian Supriadi.