Binaan PLN di Kota Mataram tangkarkan belasan ribu telur penyu

id Pantai Mapak,Penangkaran Penyu,PLN UIP Nusra,Binaan PLN di Mataram tangkarkan telur penyu

Binaan PLN di Kota Mataram tangkarkan belasan ribu telur penyu

Dokumen - Warga melepasliarkan seekor penyu hijau (Chelonia mydas) di pantai Mapak Indah, Kota Mataram, NTB, setelah dirawat dua hari karena tertangkap jaring ikan. (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Komunitas Pecinta Penyu Mapak (KP2M), Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, selaku kelompok binaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara telah menangkarkan sebanyak 16.161 telur penyu untuk kemudian setelah menetas, anak atau tukiknya dilepasliarkan.

"Itu jumlah telur penyu yang ditangkarkan sejak Mei 2019 hingga Juni 2020. Saat ini, kelompok masyarakat pelestari penyu binaan kami masih melakukan penangkaran di Pantai Mapak Indah," kata Senior Manager Pertanahan dan Komunikasi, PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), Gregorius Adi, di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan pembinaan terhadap kelompok masyarakat pelestari penyu tersebut sebagai salah satu bentuk komitmen PLN terhadap upaya pelestarian lingkungan.

Menurut pria yang akrab disapa Greg itu, pihaknya memberikan perhatian kepada upaya pelestarian penyu karena Pantai Mapak merupakan salah satu tempat bertelurnya penyu. Namun potensinya belum digarap secara maksimal, terlebih untuk destinasi wisata konservasi.

Oleh sebab itu, PLN UIP Nusra sudah memberikan berbagai bantuan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kepada KP2M untuk mendukung kegiatan konservasi penyu yang sedang dikembangkan.

"Itu satu hal yang menarik dalam upaya pembangunan berbasis lingkungan yang kami lakukan. Ada sentuhan 'human interest'. Dan perlu diketahui, wisata konservasi penyu sudah dilirik banyak orang,' ujar Greg.

Sementara itu, Ketua KP2M, H Awan, mengaku bahwa kepeduliannya terhadap pelestarian penyu tidak semata untuk menjaga populasi biota laut tersebut agar tidak punah. Tetapi juga untuk mengubah pola pikir masyarakat bahwa wisata konservasi penyu juga bisa memberikan dampak ekonomi.

"Saya mulai mengembangkan penangkaran penyu di Pantai Mapak Indah dan membentuk kelompok bersama sejak 2016. Sekarang, pantai ini sudah menjadi ramai pengunjung. Dulu awal-awalnya sepi," katanya.

Berdasarkan pantauan, pantai Mapak Indah dipadati pengunjung pada sore hari. Mereka menikmati pesona matahari terbenam dari pinggir pantai, sambil menikmati aneka kuliner yang disediakan oleh sejumlah pengelola kafe.

Ada juga orang dewasa dan anak-anak bermain dengan tiga induk penyu yang berada di kolam penangkaran milik KP2M. Sebagian pengunjung juga melihat lokasi penangkaran telur-telur penyu.

Kelompok masyarakat pengelola kawasan juga tampak sibuk mengatur hilir mudik kendaraan roda dua dan roda empat yang masuk ke dalam kawasan pantai. Setiap pengendara yang masuk wajib memberikan uang jasa parkir.

Kawasan pantai yang dulunya sepi, kini berubah menjadi destinasi wisata konservasi dan edukasi tentang penyu yang ramai dikunjungi setiap hari. Kondisi tersebut menjadi sumber pemasukan bagi masyarakat di daerah setempat yang berjualan aneka makanan, minuman dan kuliner khas Lombok.