Pemkot Mataram tambah satu hotel jadi RSD COVID-19

id rsd,covid,mataram

Pemkot Mataram tambah satu hotel jadi RSD COVID-19

Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kota Mataram Mahfuddin Noor. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menambah satu hotel menjadi Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, untuk pasien tanpa gejala dan gejala ringan dengan kapasitas 30 kamar.

"Satu tambahan hotel yang kita buka menjadi RSD COVID-19 adalah Hotel Graha Ayu dengan 30 kamar. Satu kamar ada yang isi dua dan satu tempat tidur," kata Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Selasa.

Dia mengatakan dengan dibuka Hotel Graha Ayu menjadi RSD COVID-19 maka Kota Mataram memiliki tiga hotel sebagai tempat isolasi terpusat pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan.

"Pembukaan satu hotel ini, sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus COVID-19 di Mataram. Untuk LPMP dan BP-PAUD sudah dipakai pemerintah provinsi,"katanya.

Pasalnya, lanjut Mahfuddin yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Mataram itu, dua hotel lainnya, yakni Nutana dan Fizz dengan kapasitas 80 tempat tidur sudah terisi sekitar 50 persen.

"Terkait dengan itu, Pemerintah Kota Mataram perlu mengambil langkah cepat dalam upaya antisipasi kesiapan fasilitas kesehatan, sekaligus untuk meringankan beban BOR (Bed Occupancy Rate) di rumah sakit," katanya.

Mahfuddin mengatakan penggunaan Hotel Graha Ayu, tergantung rekomendasi Dinas Kesehatan dan rumah sakit, sebab mereka yang memberikan rekomendasi isolasi mandiri atau terpusat.

"Penyiapan RSD COVID-19 ini penting, agar masyarakat yang terkonfirmasi positif tanpa gejala dan tidak memenuhi kriteria isolasi mandiri bisa ditangani sehingga dapat memutus rantai penyebaran," katanya.

Berdasarkan data tim kewaspadaan COVID-19 Provinsi NTB, Senin (26/7), tambahan pasien COVID-19 untuk Kota Mataram 38 orang, pasien sembuh 37orang, dan meninggal dunia satu orang. Dengan demikian, pasien yang masih dirawat 736 orang, total sembuh 4.338, dan 172 meninggal dunia.