Sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Mataram masih lengang

id Mall Epicentrum

Sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Mataram masih lengang

Suasana pusat perbelanjaan di Mataram.

Mataram (ANTARA) - Sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, masih lengang meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah tersebut sudah diturunkan dari level tiga ke dua.

Dari pantauan di Mall Epicentrum, Jumat, stand dan toko yang berjualan pakaian dan aksesoris masih sepi pembeli. Sebagian besar pengujung hanya datang ke gerai makanan dan minuman.

Zahrul, salah satu karyawan di stand penjual pakaian mengungkapkan pengunjung pusat perbelanjaan untuk saat ini belum begitu ramai. 

Ia mengaku, sepinya pengujung berimbas pada omset penjualan tidak mencapai target sehingga berimbas pada  gaji karyawan yang harus dikurangi.

"Saya mengharapkan pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga perdagangan normal kembali," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, berhasil turun ke zona level 2 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), setelah berada pada posisi level 3 sejak 10 Agustus 2021.

"Ahamdulillah, berkat kerja keras kita bersama serta partisipasi masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes), mulai hari ini Kota Mataram berada pada PPKM level 2," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan menanggapi Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2021, tentang PPKM Level 4, 3, 2 dan 1, serta mengoptimalkan posko penanganan COVID-19 tingkat desa/kelurahan untuk pengendalian penyebaran COVID-19 untuk wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Menurut Wali Kota, dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri itu disebutkan, Kota Mataram menjadi salah satu kota di luar Pulau Jawa dan Bali yang dinyatakan berhasil turun level dari 3 menjadi level 2.

Kota Mataram berhasil turun level PPKM, karena sejumlah parameter pencegahan COVID-19 telah dilaksanakan sehingga mampu menekan kapasitas keterisian tempat tidur di rumah sakit hingga 20 persen.