BPBD: Lombok Tengah akan tetapkan siaga kekeringan

id kekeringan

BPBD: Lombok Tengah akan tetapkan siaga kekeringan

Jalan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mulai berdebu dampak musim kemarau 2022 (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan, sejumlah desa di daerah setempat telah mulai mengalami kekeringan air bersih, sehingga pihaknya akan menaikkan status menjadi siaga kekeringan di musim kemarau 2022.

"Saat ini masih dalam status waspada kekeringan, namun dalam waktu dekat kita akan naik menjadi status siaga," kata Kepala BPBD Lombok Tengah, Ridwan Ma'ruf di Praya, Selasa.

Setelah dinaikkan menjadi status siaga kekeringan, baru kemudian diusulkan naik status menjadi darurat kekeringan. Namun, semua itu tergantung dari kondisi dan dampak kekeringan yang akan terjadi di 2022.

"Saat ini baru beberapa desa yang telah mengusulkan permintaan air bersih," katanya.

Ia mengatakan, jumlah desa di Lombok Tengah yang rawan kekeringan air bersih saat musim kemarau sekitar 80 desa dari 139 desa yang menyebar di 8 Kecamatan di Lombok Tengah. Delapan Kecamatan itu yakni Praya, Jonggat, Praya Timur, Janapria, Pujut, Praya Barat, Praya Barat Daya, Praya Tengah. Sedangkan untuk wilayah Utara seperti di Kecamatan Batukliang, Batukliang Utara, Peringgerata dan Kecamatan Kopang tidak termasuk wilayah rawan kekeringan air bersih.

"Sekitar 4 Kecamatan yang tidak masuk dalam wilayah rawan kekeringan yakni Lombok Tengah bagian utara," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah daerah telah menyiapkan 200 tangki air bersih untuk mengantisipasi dampak musim kemarau 2022. Selain itu, pemerintah Provinsi NTB juga telah siap untuk menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Kondisi pada puncak musim kemarau saat ini masih terjadi hujan, sehingga dampak kekeringan saat ini belum begitu banyak," katanya.

Penyaluran air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan tersebut dilakukan oleh pihak PDAM, karena BPBD Lombok Tengah saat ini tidak memiliki armada untuk penyaluran air bersih.

"Armada atau mobil tangki di BPBD Lombok Tengah tidak ada. Sering diusulkan, namun tidak pernah direalisasikan," katanya.

Untuk diketahui, BMKG menyatakan, bencana kekeringan Meteorologis yang kerap melanda NTB di musim kemarau terpantau mulai terjadi di sebagian wilayah NTB. Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis pada level siaga terdapat di Kecamatan Wawo, Bolo, Woha (Kabupaten Bima), Kecamatan Pringgabanya, Sambelia, dan Swela (Kabupaten Lombok Timur), Kecamatan Buer (Kabupaten Sumbawa), Kecamatan Maluk (Kabupaten Sumbawa Barat).

Sementara itu pada level waspada terdapat di Kecamatan Bolo dan Kilo (Kabupaten Dompu), Kecamatan Soromandi (Kabupaten Bima), Kecamatan Praya Timur (Kabupaten Lombok Tengah), Kecamatan Sakra Barat (Kabupaten Lombok Timur, serta Kecamatan Pemenang (Kabupaten Lombok Utara).

Masyarakat juga dihimbau untuk dapat mengantisipasi terjadinya potensi kekeringan dengan membuat tampungan air terutama pada wilayah yang rentan.

Pewarta :
Editor: Riza Fahriza
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.