Mataram (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Mataram, Nusa Tenggara Barat, mendukung razia pelajar bolos sekolah yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Drs H Arofiq MM, Kepala SMAN 2 Mataram, Senin, mengatakan, pihaknya mendukung penuh adanya razia terhadap pelajar bolos sekolah yang dilakukan oleh Satpol PP.
"Kami mendukung adanya razia bolos sekolah yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Mataram dan untuk mencegahnya kami membuat tata tertib khusus kaitannya dengan kehadiran siswa," katanya.
Sebelumnya, Satpol PP Kota mataram kembali menggiatkan razia terhadap pelajar yang ditemukan bolos sekolah.
"Pelajar yang terindikasi bolos sekolah kita tertibkan karena siswa berkumpul pada titik-titik tertentu sehingga berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, ketertiban, serta hal-hal negatif lain yang tidak diinginkan," kata Kepala satpol PP kota Mataram Irwan Rahardi di Mataram pada Kamis (22/9).
Kepala Sekolah SMAN 2 Mataram menambahkan, siswa akan diberikan poin-poin sesuai dengan kategori pelanggaran yang dilakukan.
"Supaya tidak bolos, kami punya poin tata tertib pelanggaran yang berlaku dari siswa masuk sekolah sampai dengan pulang sekolah, mulai dari siswa yang datang terlambat mendapatkan satu poin, tidak mengikuti imtaq pagi satu poin, tidak masuk sekolah lima poin dan bolos sekolah lima poin," katanya.
Kemudian, Kata dia, sanksi yang diberikan akan bertambah apabila poin yang didapat bertambah, apalagi jika sudah mencapai 100 poin, maka siswa tersebut akan di keluarkan dari sekolah.
