Kemenkeu perkirakan APBN masih surplus Oktober 2022

id APBN,APBD,Menkeu,Menteri Keuangan,kompensasi

Kemenkeu perkirakan APBN masih surplus Oktober 2022

Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Jumat (24/6/2022). Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada bulan Mei 2022 kembali mencatatkan surplus sebesar Rp132,2 triliun atau 0,74 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata memperkirakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih akan surplus sampai akhir Oktober 2022. “Dugaan saya sampai Oktober 2022 masih surplus, karena ada penerimaan baru di Oktober sampai November, ya paling tidak mencapai nol lah,” katanya usai Pelantikan Pejabat di Kemenkeu, Jakarta, Selasa.
 

Menurutnya belanja negara sampai akhir Oktober 2022 akan sesuai perkirakan dan belum akan membuat APBN 2022 mengalami defisit. Adapun ia mengatakan pemerintah juga sudah melakukan pembayaran kompensasi energi kepada PT Pertamina dan PT PLN pada 31 Oktober 2022 lalu senilai Rp163 triliun. “(Belanja APBN) sudah berkurang Rp163 triliun untuk membayar kompensasi, sudah kemarin kita bayar. Namun semester II 2022 belum,” katanya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan membayarkan kompensasi energi senilai Rp163 triliun pada Oktober 2022 kepada PT Pertamina dan PT PLN. Ia merinci dari Rp163 triliun, senilai Rp132,1 triliun untuk PT Pertamina dan Rp31,2 triliun untuk PT PLN.

Baca juga: Penyaluran TKDD triwulan III Sulsel capai Rp21,66 triliun
Baca juga: Kemenkeu sebut selesaikan piutang BLBI senilai Rp28,85 triliun

Sementara itu, sampai akhir September 2022, APBN tercatat surplus Rp60,9 triliun atau 0,33 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir September 2022. Surplus tersebut didorong oleh pendapatan negara yang mencapai Rp1.974,7 triliun atau melonjak 45,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan pendapatan senilai Rp1.355 triliun.