Pemkot Mataram menunggu kepastian penyediaan lahan relokasi nelayan

id relokasi,nelayan,mapak

Pemkot Mataram menunggu kepastian penyediaan lahan relokasi nelayan

Kondisi rumah warga di Lingkungan Mapak Indah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang berpotensi terdampak abrasi susulan. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram menunggu kepastian penyediaan lahan untuk relokasi nelayan dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, agar konsep penanganan sementara bagi warga yang terdampak abrasi bisa segera disiapkan.

"Untuk konsep relokasi bagi warga terdampak abrasi pantai pada Kamis (22/12), sudah kita siapkan. Yang penting sekarang lahan tersedia," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Rabu.

Konsep yang telah disiapkan itu, di antaranya membuat hunian sementara (huntara) bagi sekitar 18 kepala keluarga (KK) yang kehilangan rumahnya akibat abrasi.

Selain itu, direncanakan usulan pembuatan rumah, baik itu berupa rumah susun sederhana sewa (rusunawa), rumah bentuk tapak atau horizontal, serta alternatif-alternatif lainnya dengan mencari sumber biaya dari pemerintah pusat.

"Kuncinya sekarang ada lahan, maka semua bisa kita usahakan. Sementara kita tidak punya lahan di sekitar kawasan tersebut," katanya.

Terkait dengan itu, Wali Kota berharap segera ada kejelasan terhadap lahan milik Pemerintah Provinsi NTB yang akan diberikan sebagai lokasi relokasi nelayan.

"Kita tunggu langkah konkret Pak Gubernur (Gubernur NTB Zulkieflimansyah) terhadap penyiapan lahan relokasi, seperti yang sudah disampaikan di hadapan warga saat berkunjung ke korban abrasi," katanya.

Di sisi lain, sebagai upaya mitigasi bencana Pemerintah Kota Mataram telah menyiapkan berbagai skenario penangan di kawasan pesisir termasuk menyiapkan tenda darurat, pemasangan tanggul sementara, dan lainnya.

"Namun, upaya yang dilakukan itu sifatnya sementara, sedangkan kita butuh solusi permanen sebab bencana abrasi ini terjadi setiap tahun. Untuk itulah kita tunggu keseriusan pemerintah provinsi untuk menyiapkan lahan relokasi," katanya.

Sementara menyinggung tentang pohon tumbang, Wali Kota mengatakan, bahwa jauh sebelum terjadi cuaca ekstrem, tim kesiapsiagaan bencana sudah melakukan langkah antisipasi dengan melakukan perantingan terhadap pohon pelindung di sepanjang jalan protokol dan non-protokol.

"Perantingan dimaksudkan untuk mengurangi beban ketika terjadi angin kencang. Tapi kita tidak kuasa lawan alam sehingga pohon tumbang tidak bisa dihindari," katanya.*