Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, menguat 10,20 dolar AS atau 0,56 persen menjadi ditutup pada 1.826,00 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.827,30 dolar AS dan terendah di 1.811,20 dolar AS.
Emas berjangka tergelincir 7,30 dolar AS atau 0,40 persen menjadi 1.815,80 dolar AS pada Rabu (28/12/2022), setelah bertambah 18,90 dolar AS atau 1,05 persen menjadi 1.823,10 dolar AS pada Selasa (27/12/2022), dan terangkat 8,90 dolar AS atau 0,5 persen menjadi 1.804,20 dolar AS pada Jumat (23/12/2022). Bursa Comex ditutup pada Senin (26/12/2022) untuk hari libur Natal.
Dolar AS melemah pada perdagangan Kamis (29/12/2022), dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya merosot 0,59 persen menjadi 103,8610 pada pukul 15.00 waktu setempat (20.00 GMT).
Menyusul pencabutan aturan karantina China untuk pelancong yang masuk mulai 8 Januari, negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan India mengatakan mereka akan mewajibkan tes COVID untuk pelancong dari China.
Kecepatan China membatalkan aturan COVID telah membuat sistem kesehatannya kewalahan dan memicu kekhawatiran tentang penyebaran virus. "China adalah salah satu kunci menurut saya hingga 2023 dan apa yang terjadi pada ekonomi global," kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia di TIAA Bank.
Para analis mengatakan bahwa pertimbangan teknis mendorong emas juga, karena logam mulia terus diperdagangkan di atas level dukungan psikologis penting 1.800 dolar AS per ounce. Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 41 sen atau 1,72 persen, menjadi ditutup pada 24,25 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April bertambah 44,8 dolar AS atau 4,39 persen, menjadi menetap pada 1.065 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas terangkat di atas level 1.800 dolar AS
Baca juga: Emas menguat 18,90 dolar AS didorong "greenback"