Uni Eropa belum putuskan syarat wajib tes COVID

id Uni Eropa,tes COVID,China

Uni Eropa belum putuskan syarat wajib tes COVID

Arsip - Suasan di Bandara Heathrow di tengah wabah COVID-19 di London, Inggris, 14 Februari 2021. ANTARA/REUTERS/Henry Nicholls/as

Brussels (ANTARA) - Uni Eropa pada Kamis (29/12) belum mengambil keputusan perihal syarat wajib tes COVID-19 bagi pelaku perjalanan asal China. Akan tetapi, Amerika Serikat, Jepang, dan Italia sudah mengumumkan akan memberlakukan persyaratan COVID-19 baru bagi penumpang asal China, termasuk hasil tes negatif.

Italia pada Rabu (28/12) menjadi negara Barat pertama yang menerapkan aturan tersebut untuk penumpang China, yang mengubah kebijakannya soal nol-COVID. Sementara itu, Kerajaan Inggris kini sedang mempertimbangkan pembatasan pada para penumpang dari China, kata kepala pertahanan mereka pada Kamis.

Otoritas kesehatan di negara-negara Uni Eropa membahas isu tersebut dan memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan guna menentukan sikap bersama mengenai aturan perjalanan. "Kami harus bertindak bersama-sama dan melanjutkan pembicaraan kami," menurut pernyataan yang dikeluarkan usai pertemuan tersebut.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengatakan varian COVID-19, BF.7, yang mendominasi China, kini sudah muncul di Eropa. "Kami akan tetap waspada. Jika perlu, kami siap mengambil langkah darurat," katanya.

Baca juga: Kasus COVID makin naik, Guangzhou tambah 240 ribu tempat tidur
Baca juga: NTB menggiatkan pemeriksaan setelah temuan kasus penularan Omicron

Pakar ECDC menjelaskan belum diperlukan tes COVID-19 bagi pelaku perjalanan asal China. ECDC menilai bahwa riwayat penyakit dan kekebalan dengan vaksinasi COVID di Eropa tinggi, sehingga lonjakan kasus di China tidak akan berdampak besar di Eropa.

China baru-baru ini mengumumkan akan mulai melonggarkan pembatasan COVID-19 dan memilih untuk "hidup berdampingan dengan COVID" setelah tiga tahun menerapkan penguncian wilayah, penutupan perbatasan, dan kewajiban karantina.

Sumber: Anadolu