Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, bangunan sentral pengolahan atau pencucian sarang burung walet dari Kementerian Perindustrian di jalan depan Bandara Internasional Lombok sudah rampung.
"Pembangunan sentra pengolahan burung walet itu telah rampung dikerjakan di Desember 2022 sesuai kontrak," kata Kepala Disprindag Kabupaten Lombok Tengah, Suhartono di Praya, Jumat.
Ia mengatakan, meski pengerjaan sentra burung walet itu sudah rampung, namun gedung yang menghabiskan anggaran Rp7 miliar ini belum bisa dimanfaatkan karena status bangunan tersebut masih milik pemerintah pusat yang belum diserahkan kepada pemerintah daerah. "Tempat tersebut bisa dioperasikan ketika sudah diberikan mengelola oleh pusat," katanya.
Suhartono mengatakan, rumah sentral pengelolaan sarang walet ini juga masih dalam masa pemeliharaan setelah selesai dibangun, sehingga belum dilakukan serah terima antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
"Intinya pembangunannya sudah tuntas sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan,” katanya.
Ia mengatakan, pengoperasian juga tidak bisa langsung dilakukan, karena untuk mengelola tempat itu, perlu memikirkan pengelolaan apakah akan ada Unit Pelayanan Terpadu (UPT) atau nantinya tempat tersebut dikelola pihak ketiga.
“Jadi harus ada manajemen yang mengelola dan kita kemungkinan akan menggunakan UPT sentral yang nantinya UPT ini gabung mengelola yang lokasi kerajinan di Sengkerang Kecamatan Praya Timur," katanya.
Sentral pengelolaan sarang burung walet itu juga dilengkapi berbagai fasilitas dalam hal pengelolaan sarang walet. Semua fasilitas tersebut sudah tersedia saat ini dan sebenarnya pengoperasian tempat itu tinggal menunggu serah terima dari pusat. “Tahun ini sudah bisa difungsikan," kata Suhartono.
Dengan adanya sentral pengolahan sarang walet ini diharapkan bisa berdampak terhadap pengurangan angka pengangguran di daerah itu. Mengingat dengan adanya sentral sarang burung walet ini, tentu akan sangat banyak dibutuhkan tenaga untuk melakukan berbagai produksi yang bahan mentahnya dari sarang walet ini. “Ini akan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan peningkatan peluang kerja," katanya.