Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan menggandeng Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk melakukan kajian wilayah pesisir sebagai bahan penyusunan dokumen rencana induk pengembangan potensi perikanan prioritas.
"Kajian ini penting dilakukan sebagai bahan penyusunan dokumen tersebut, dari dokumen itu akan menjadi dasar kami dalam proses penyusunan perencanaan dan kebijakan pembangunan di bidang perikanan dan kelautan," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat Wiratmo di Mentok, Minggu.
Menurut dia, kajian akan dilakukan di seluruh wilayah pesisir di daerah itu yang masuk dalam kewenangan pemerintah daerah setempat. Dalam kegiatan ini, tim tidak hanya melakukan penelitian di wilayah laut, namun juga dalam bidang sosial budaya masyarakat setempat agar menghasilkan data akurat sebagai dasar pengembangan pembangunan selanjutnya.
"Dalam hal ini kami juga tidak hanya mempertimbangkan daerah tangkap, namun juga untuk usaha budidaya yang potensinya sangat besar untuk dikembangkan di Bangka Barat," katanya.
Kabupaten Bangka Barat memiliki luas laut 169.028,1 hektare atau 1.690,281 kilometer persegi dengan panjang garis pantai kurang lebih 273 kilometer yang terdapat di enam kecamatan meliputi Kecamatan Mentok, Simpang Teritip, Tempilang, Kelapa, Jebus dan Parittiga.
Baca juga: Peneliti UGM lakukan pengeboran tanah di jalan ambles Sriharjo
Baca juga: BRIN dan UGM kembangkan Pusat Kolaborasi Riset Perancah Biomedis
Untuk saat ini di pesisir Bangka Barat sudah mulai bermunculan beberapa usaha budidaya, antara lain tambak udang, budidaya kerapu, kepiting soka, kerang darah dan lainnya. Menurut dia, dari sisi potensi sumber daya perikanan di Kabupaten Bangka Barat sangat melimpah, namun belum pengelolaannya belum optimal sehingga dengan adanya dokumen hasil kajian tersebut bisa mendukung pembangunan kelautan dan perikanan sehingga masyarakat semakin maju dan sejahtera.
"Dari situ kita juga bisa melakukan pengembangan pembangunan fasilitas perikanan, misalnya pembangunan pelabuhan perikanan, tempat lelang ikan dan lainnya, bisa juga kolaborasi dengan program Kampung Nelayan Maju (Kalaju)," katanya.
Berita Terkait
Indonesia catat potensi transaksi Rp238 miliar di ajang WSS
Senin, 28 Agustus 2023 20:12
Program pengembangan usaha kelautan diluncurkan di Sukabumi
Minggu, 25 Juni 2023 6:16
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14