Muhaimin dorong perguruan tinggi ciptakan SDM unggul

id NTB,Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar ,Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ,Gus Muhaimin

Muhaimin dorong perguruan tinggi ciptakan SDM unggul

Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar saat mengisi Mimbar Kebangsaan bertajuk Road Map dan Konstruksi Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045 di Lantai III Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kota Mataram, Selasa (31/1/2023). (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar mendorong kalangan perguruan tinggi untuk mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul dalam menghadapi tantangan global.

"Saya mengajak kampus harus hadir dan berperan dalam mengatasi kebodohan. Ini karena mengembangkan pendidikan tak ubahnya merupakan investasi sumber daya manusia (SDM), baik jangka menengah hingga jangka panjang yang dibutuhkan dalam memajukan sebuah negara," kata Muhaimin Iskandar saat mengisi Mimbar Kebangsaan bertajuk Road Map dan Konstruksi Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045 di Lantai III Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kota Mataram, Selasa.

Ia mengatakan tantangan dan perkembangan teknologi sangat cepat saat ini. Bahkan, sosio kultural juga berlangsung sangat cepat. Terlebih lagi, saat ini, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, adalah hampir 50 persen angkatan kerja, belum terserap oleh pangsa pasar. 

Salah satu penyebab kenapa Indonesia seperti sekarang, karena kualitas SDM yang masih tertinggal. 

"Indonesia ini negara yang kaya, tetapi tata kelola+nya yang tertinggal," ujarnya.

Menurut dia, Indonesia yang maju adalah negara Indonesia yang bisa mandiri dengan bisa mengelola SDM serta mampu menjalani birokrasi yang berkualitas tinggi. 

Untuk itu, Gus Muhaimin mendorong lima langkah dan fokus kerja yang akan didorong sebagai lompatan pencapaian tujuan SDM unggul Indonesia.

Pertama, meningkatkan peran negara untuk menyiapkan SDM unggul melalui alokasi APBN sebesar 2 persen PDB. Kedua, meningkatkan inovasi dan industrialisasi nasional terutama di sektor energi dan agraria Indonesia.

Selanjutnya, modernisasi sistem kesehatan nasional untuk menjamin akses dan kualitas kesehatan seluruh Indonesia.

Kemudian meningkatkan alokasi APBN sebesar 2 persen PDB. Penguatan kapasitas fiskal dengan target perolehan pajak 20 persen PDB. Serta, mempercepat transisi energi dengan target 50 persen energi hijau selama 10 tahun

"Lima hal itu, adalah cara kita untuk memecahkan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Salah satunya dengan menciptakan SDM unggul dan berkualitas," katanya.

Oleh karena itu Indonesia yang berkeadilan adalah Indonesia yang mampu mewujudkan pemerataan pembangunan.

"Indonesia yang kembali konsisten pasal 33 UUD 1945 yakni negara memastikan untuk memberikan kekayaan aset sehingga sistem ekonomi kita, sistem ekonomi inklusif," terang Gus Muhaimin.

Selain itu, ia menilai, pendidikan merupakan salah satu cara untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia.

"Bidang pendidikan merupakan catatan penting 60 persen anggaran APBN seharusnya dilaksanakan agar menjadi lebih maju, wajib belajar 18 tahun sampai perguruan tinggi diharuskan," ujarnya.

Untuk itu lanjut dia sebanyak minimal 100 ribu orang harus diberikan beasiswa yang merata pada jenjang ke perguruan tinggi.

"Minimal seratus ribu beasiswa untuk belajar perguruan tinggi," ucapnya.

Kemudian, lanjut dia, perlu bagi Indonesia untuk menaikkan biaya indeks pendidikan agar menaikkan kesejahteraan Indonesia serta mutlak untuk meningkatkan kesejahteraan guru.

Kenaikan indeks pendidikan serta meningkatkan kesejahteraan dalam memajukan Indonesia, hal ini mutlak," tegas Gus Muhaimin. 

Lebih lanjut kata Muhaimin, pendidikan sangat penting dalam mengubah paradigma berpikir masyarakat. 

"Kalau pendidikannya hanya sampai SMP, SMA, maka pikiran-nya hanya sampai pada bagaimana memperoleh pekerjaan, tetapi jika pendidikannya lebih tinggi, mereka bisa berpikir bagaimana membuka lapangan kerja," terangnya.

Gus Muhaimin mengingatkan, peluang bonus demografi Indonesia diperkirakan terjadi pada tahun 2030 mendatang. Di mana ledakan jumlah penduduk usia produktif atau yang biasa disebut bonus demografi harus bisa ditanggapi secara positif oleh pemerintah. Hal itu lantaran, di negara lain tidak memiliki usia produktif namun bangsa Indonesia, memiliki hal itu. 

"Pak Jokowi sudah berhasil membangun infrastruktur dengan puncaknya adalah pembangunan IKN di Kalimantan Timur (Kaltim), itu luar biasa sekali. Jadi memaknai, bonus demografi itu, yang kita lakukan adalah bagaimana SDM kita genjot dengan mulai mengalokasikan anggaran di semua kementerian untuk fokus pada peningkatan dan pengembangan SDM," katanya.