Dispar-BNN Mataram bekerja sama cegah narkoba di kawasan pariwisata

id Dispar,Mataram,P4GN

Dispar-BNN Mataram bekerja sama cegah narkoba di kawasan pariwisata

Ilustrasi: Pantai Ampenan salah satu objek wisata di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (FOTO ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Porvinsi Nusa Tenggara Barat, bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat untuk melakukan upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) terutama di kawasan pariwisata.

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Leni Oktavia di Mataram, Jumat, mengatakan, kawasan pariwisata yang dimaksudkan tidak hanya di objek wisata, melainkan juga di kawasan hotel, warung, dan restoran.

"Tujuannya, agar pariwisata Mataram bersih dari aktivitas narkoba," katanya.

Terkait dengan itu, untuk memperkuat kerja sama tersebut, Dispar telah melakukan pertemuan dengan BNN pada Jumat (17/2-2023) terkait rencana program pemberdayaan masyarakat anti narkoba dengan melibatkan para pelaku pariwisata.

Pelaku pariwisata yang dimaksudkan antara lain dari pelaku usaha hotel, restoran, rumah makan, dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis), agar dapat memahami bagaimana cara melakukan upaya P4GN di di tempat masing-masing.

Misalnya dengan memberikan sosialisasi mengajak masyarakat bagaimana menjaga sekaligus mengawasi di tempat mereka agar bersih dari aktivitas narkoba.
Dengan demikian, ke depan mereka dapat diakomodasi untuk menjadi tim pengawas P4GN di kawasan wisata.

"Sosialisasi diberikan BNN, kita hanya memfasilitasi," katanya.

Hal itu bertujuan untuk mewujudkan pariwisata di Kota Mataram bersih dari narkoba. Apalagi, sebagai ibu kota provinsi Kota Mataram dinilai memiliki potensi tinggi sebagai tempat peredaran dan penggunaan narkoba.

Namun demikian, Leni membantah kerja sama dengan BNN itu dilakukan karena adanya indikasi objek wisata di Mataram menjadi tempat peredaran gelap narkoba.

"Alhamdulillah, hingga saat ini belum ada kasus temuan peredaran narkoba di objek wisata kita. Tapi kita harus tetap antisipasi," demikian Leni Oktavia.