BI: Okupansi Hotel NTB di Bawah Nasional

id BI

Kalau dibandingkan Bali yang sudah menjadi `peers province`, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga masih kalah karena tingkat okupansi hotel di daerah itu mencapai 62,10 persen
Mataram,  (Antara) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat tingkat hunian hotel bintang di daerah itu hingga Juni 2014 sebesar 53,24 persen, masih berada di bawah nasional yang mencapai 55,40 persen.

"Kalau dibandingkan Bali yang sudah menjadi `peers province`, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga masih kalah karena tingkat okupansi hotel di daerah itu mencapai 62,10 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB Bambang Himawan, di Mataram, Selasa.

Sejak selesai dibangunnya Bandara Internasional Lombok, menurut dia, tingkat kunjungan wisatawan asing di NTB terus meningkat dengan tingkat pertumbuhan kunjungan mencapai 27 persen.

Pertumbuhan tersebut merupakan tertinggi kedua di Indonesia, setelah Bandara Adi Sumarmo Solo. Namun, tingkat kunjungan yang tinggi tersebut tidak diikuti dengan penuhnya tingkat hunian hotel bintang hanya sebesar 53,24 persen pada Juni 2014.

Rendahnya okupansi lebih disebabkan meningkatnya investasi pembangunan hotel terkait prospek pariwisata NTB yang memang menjanjikan.

Ia menambahkan, dengan jumlah hotel bintang di NTB sebanyak 331 hotel dengan 40,18 persen termasuk hotel bintang tiga ke atas dibanding Bali yang memiliki 3224 hotel dengan 65,88 persen merupakan hotel bintang tiga ke atas, maka potensi kenaikan okupansi ke depan relatif besar, mengikuti pertumbuhan pariwisata NTB yang bertumbuh signifikan.

"Walaupun dengan jumlah hotel yang 9,7 kali lebih banyak, namun Bali mampu memiliki tingkat hunian yang lebih baik," ujarnya.

Bambang juga menilai Provinsi NTB memiliki banyak potensi keragaman lokasi wisata dengan karakter destinasi yang unik.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) NTB menyebutkan ada 25 lokasi wisata potensial yang masih terbatas di Pulau Lombok. Objek wisata tersebut di antaranya Pantai Senggigi, Gunung Pengsong, Pantai Selong Belanak, Taman Narmada, Pantai Cemara, Pemandian Aik Bukak, dan Taman Wisata Suranadi.

Selain itu, Gili Tangkong, air terjun Benang Stokel, padang golf Golong, Gili Gede Sekotong, air terjun Benang Kelambu, Pantai Meninting, Gili Asahan Sekotong, perkebunan kopi Persil, pemandian Aik Nyet, Pantai Kuta, rute Trekking Danau Segara Anak, Hutan Sesaot, Pantai Aan, Bendungan Batujai, Gili Nanggu Sekotong, Teluk Gerupuk, sentra gerabah Banyumulek, dan Pantai Mawun.

Data yang dirilis BKPM NTB tersebut masih belum mengakomodasi potensi wisata daerah lain seperti di Pulau Sumbawa.

"Apabila potensi wisata tersebut mampu dioptimalkan maka penerimaan daerah dari sektor pajak hotel dan restoran akan meningkat," kata Bambang.