Mataram (ANTARA) - Wali Kota Bandung Yana Mulyana terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan (KPK) pada Jumat (14/4) malam terkait dugaan gratifikasi pengadaan Bandung Smart City.
Yana Mulyana juga sudah ditetapkan menjadi tersangka bersama 5 lainnya.
Baca juga: Profil dan biodata Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang terjaring OTT KPK
Baca juga: Terima suap, Wali Kota Bandung Plesiran ke Thailand dan beli sepatu LV
Sebelum terkena OTT KPK, pada Jumat (14/4) pagi, Wali Kota Bandung Yana Mulyana berpesan kepada 120 pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang baru dilantik, mulai dari pimpinan tinggi, administrasi dan pengawas, agar terus bersinergi menuntaskan isu strategis pembangunan Kota Kembang di Jawa Barat itu.
"Saya minta para pejabat yang dilantik agar terus bersinergi menuntaskan janji Wali Kota Bandung hingga September 2023, serta juga beberapa isu strategis pembangunan Kota Bandung harus terus diakselerasi," kata Wali Kota Bandung Yana Mulyana pada acara pelantikan 120 pejabat baru di Balai Kota Bandung, Jumat (14/4) pagi.
Yana mengingatkan para aparatur sipil negara (ASN) secara umum beserta keluarga juga untuk menjalankan pola hidup sederhana dan tidak menunjukkan hedonisme atau bahkan memamerkan hartanya dalam media sosial yang hanya akan menimbulkan sikap antipati kepada individu ASN dan lembaga yang menaungi.
"Ini sejalan dengan core value ASN berakhlak yakni berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif," katanya.
Yana juga berharap para pejabat yang dilantik agar mampu menjaga integritas dan memberikan kinerja maksimal sesuai dengan bidang yang diamanahkan dan mengutamakan kolaborasi.
"Saatnya saudara mampu menjalin sinergi internal dan eksternal. Kita beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah serta lebih mengutamakan kerja sama dibanding berkompetisi," tuturnya.
Selain itu juga turut dilantik sejumlah sekretaris camat, lurah, sekretaris lurah dan kepala seksi di pemerintah kelurahan di daerah itu.