NTB melibatkan 290 dokter periksa kesehatan hewan kurban

id Hewan Kurban NTB,Hewan Kurban di NTB,Hewan Kurban,NTB

NTB melibatkan 290 dokter periksa kesehatan hewan kurban

Warga memotret sapi kurban dari Presiden Joko Widodo untuk NTB usai melaksanakan Salat Idul Adha 1440 H di Islamic Centre Hubbul Wathan di Mataram, NTB, Minggu (11/8/2019). Shalat Id tersebut dirangkai dengan penyerahan hewan kurban secara simbolis kepada Panitia Hari Besar Islam Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 23 ekor sapi dan 25 ekor kambing untuk disembelih dan dibagikan dagingnya kepada yang berhak menerimanya. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/hp) (1)



"Karena ini kurban selayaknya tidak boleh. Karena yang boleh dipotong itu hewan yang kondisinya sehat, tetapi masyarakat tidak perlu khawatir karena kita sudah nol kasus PMK dan semua hewan sudah di vaksin," katanya.

Namun demikian pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang ingin membeli hewan qurban untuk memeriksa terlebih dahulu secara ketat. Mulai dari tampilan hewan yang akan dibeli perlu dilihat secara mendetail.

Ciri-ciri yang bisa di lihat itu, sebut Muslih adalah dari bulu, kalau bulunya berdiri dan kusam ada indikasi sakit. Selanjutnya dari mata. Kalau mata sudah merah, berair diduga kuat kurang sehat.

Selain bulu dan mata, masyarakat juga harus melihat hidung hewan, jika sehat ditandai dengan basah-basah. Tapi kalau keluar dari hidung cair, ingusan banyak berarti ada dugaan hewan ternak dalam kondisi sakit.

Kemudian pada mulut hewan ternak tidak ada sariawan. Jika itu terjadi menandakan hewan tersebut ada sakit, ciri-ciri selanjutnya yang perlu dikenali adalah dari suhu badan hewan.

"Kalau suhunya naik berarti itu sakit. Tetapi untuk lebih jelasnya lagi bisa dipastikan dengan pemeriksaan dokter hewan setempat," katanya.