"Karena ini kurban selayaknya tidak boleh. Karena yang boleh dipotong itu hewan yang kondisinya sehat, tetapi masyarakat tidak perlu khawatir karena kita sudah nol kasus PMK dan semua hewan sudah di vaksin," katanya.
Namun demikian pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang ingin membeli hewan qurban untuk memeriksa terlebih dahulu secara ketat. Mulai dari tampilan hewan yang akan dibeli perlu dilihat secara mendetail.
Ciri-ciri yang bisa di lihat itu, sebut Muslih adalah dari bulu, kalau bulunya berdiri dan kusam ada indikasi sakit. Selanjutnya dari mata. Kalau mata sudah merah, berair diduga kuat kurang sehat.
Selain bulu dan mata, masyarakat juga harus melihat hidung hewan, jika sehat ditandai dengan basah-basah. Tapi kalau keluar dari hidung cair, ingusan banyak berarti ada dugaan hewan ternak dalam kondisi sakit.
Kemudian pada mulut hewan ternak tidak ada sariawan. Jika itu terjadi menandakan hewan tersebut ada sakit, ciri-ciri selanjutnya yang perlu dikenali adalah dari suhu badan hewan.
"Kalau suhunya naik berarti itu sakit. Tetapi untuk lebih jelasnya lagi bisa dipastikan dengan pemeriksaan dokter hewan setempat," katanya.