NTT kirim 21.118 ekor sapi untuk Idul Adha

id NTT,idu adha,idul kurban,Kota Kupang

NTT kirim 21.118 ekor sapi untuk Idul Adha

Sejumlah ekor sapi berada di dalam kapal Tol laut di pelabuhan Tenau Kupang. (ANTARA/Kornelis Kaha)

Kupang (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat sebanyak 21.118 ekor sapi dikirim dari Kupang ke sejumlah provinsi untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban saat perayaan Idul Adha. “Jumlah itu terhitung dari Mei hingga akhir Juni 2023 jelang perayaan Idul Adha,” kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Yulius Umbu H di Kupang, Rabu.

Dia mengatakan hal ini berkaitan dengan catatan pengiriman sapi dari wilayah NTT jelang perayaan Idul Adha ke sejumlah provinsi di Indonesia. Yulius menambahkan bahwa 21.118 ekor sapi yang dikirim untuk kebutuhan Idul Adha itu menyebar ke wilayah Jabodetabek, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan ke Jawa Timur dan sekitarnya.

Sejumlah provinsi tersebut merupakan daerah yang selama ini rutin memesan dan membeli sapi dari wilayah NTT, baik dari wilayah pulau Timor, Sumba dan beberapa daerah lain di NTT.

Sementara itu ada pula rute pengiriman baru yakni ke Palembang, Tanjung Pinang dan juga wilayah Batam. Banyaknya pengiriman tersebut, ujar dia, berkaitan dengan wilayah Nusa Tenggara Timur yang bebas dari penyakit mulut dan kaki (PMK) yang selama ini masih menyebar di beberapa pulau, salah satunya pulau Jawa.

Puncak pengiriman sapi untuk Idul Adha tersebut terlihat pada awal Juni, dimana hampir setiap hari proses angkut sapi terjadi di Pelabuhan Tenau. Proses pengangkutan tidak hanya menggunakan kapal tol laut untuk sapi, tetapi juga menggunakan kapal kargo. Untuk kapal tol laut satu kali pengiriman jumlah yang dikirim mencapai 550 ekor.

Baca juga: DKI Jakarta menggelar Shalat Idul Adha 1444 H di Balai Kota
Baca juga: H-1 Idul Adha harga daging sapi di Mataram naik


Namun, untuk kapal kargo tergantung banyaknya muatan yang dikirim melalui kapal tersebut. Tetapi pada dasarnya jumlahnya bisa lebih tinggi hingga 800 ekor. Karena itu dia meminta masyarakat dan peternak di NTT serta pengusaha untuk bersama-sama menjaga mencegah masuknya PMK di wilayah NTT agar tak ada kasus PMK di provinsi berbasis kepulauan itu.