Terkait jumlah alumni Ponpes Al Zaytun yang berasal dari NTB. Ruslan menyebutkan, bahwa pihaknya belum memiliki angka pastinya.
Namun, pihaknya sedang melakukan pemantauan di lapangan. Mengantisipasi ajaran sesat di NTB, pada bulan Juni pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi di Kejaksaan Tinggi NTB.
"Walaupun ada gejala-gejala, kami difasilitasi pertemuan di kejaksaan satu bulan yang lalu terkait antisipasi permasalahan aliran sesat. Alhamdulillah, tidak ada sesuai data terakhir saya mengikuti pertemuan di kejaksaan," terang mantan Kepala Biro Hukum Setda NTB ini.