Mataram, (Antara NTB) - Ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat dipenuhi puluhan korban kapal cepat Wahana Gili Ocean 4 yang terbakar di sekitar 10 mil perairan laut kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Jumat, pukul 14.30 Wita.
Pantauan Antara, para korban yang sebagian besar wisatawan asing ada yang dirawat di luar karena ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak mampu menampung sebanyak 25 korban yang dievakuasi ke rumah sakit tersebut.
Sebanyak 25 penumpang yang dirawat di RSUP NTB itu merupakan bagian dari 129 penumpang dewasa dan dua orang anak yang berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat, sisanya dirawat di sejumlah pusat kesehatan terdekat dengan Pelabuhan Senggigi karena hanya luka ringan.
Seluruh korban langsung dibawah penanganan tim medis yang dikoordinir dokter spesialis emergency, yakni dr Oxy Cahyo Wahyuni, SpE.
"Sebagian besar korban yang dirawat di rumah sakit ini mengalami luka bakar, tapi tidak terlalu parah. Insya Allah tidak ada yang dalam kondisi mengancam jiwa," kata dr Oxy Cahyo Wahyuni, SpE.
Dari 25 orang yang dirawat sejak Jumat petang, kata dia, tiga orang di antaranya sudah pulang karena tidak mengalami luka-luka.
Namun, dua orang saat ini masih dirawat intensif karena mengalami luka bakar hampir 30 persen dan ada yang mengalami patah tulang belakang, yakni Hendrik Fahrudin, warga Indonesia, yang berdomisili di Bogor, Jawa Barat.
Kedua korban itu saat ini sedang dirawat di ruang tindakan dan akan dirawat inap selama beberapa hari.
Sementara korban lainnya diperkirakan bisa pulang dalam waktu dekat karena hanya mengalami luka ringan.
"Korban yang lain saya pastikan bisa pulang dalam waktu dekat, tapi nanti kita lihat perkembangan medisnya," ucap Oxy.
Terbakarnya kapal cepat Wahana Gili Ocean 4 yang akan menuju Pelabuhan Padang Bai, dari Pelabuhan Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, itu bermula ketika tiba-tiba terjadi ledakan di bawah komponen kemudi setelah kapal meninggalkan pelabuhan selama 30 menit. Kemudian, terdengar lagi ledakan kedua di dek lambung kiri kapal.
Dari data yang diperoleh, 129 wisatawan dewasa dan dua anak-anak berasal dari sejumlah negara, yakni Australia, Italia, Amerika Serikat, Spanyol, Kanada, Inggris, Belanda, New Zealand, Irlandia, Prancis, Jerman, dan Indonesia. (*)