Sebanyak 659 siswi di Mataram sudah divaksin HPV

id kegiatan vaksinasi HPV di Mataram,pelajar,dinkes

Sebanyak 659 siswi di Mataram sudah divaksin HPV

Kegiatan vaksinasi human papillomavirus vaccine (HPV) kepada siswa SD perempuan di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (21/8/2023). (FOTO ANTARA/HO-dokumen pribadi)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) ota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, sebanyak 659 siswi SD/MI kelas V di Kota Mataram sudah mendapatkan vaksin human papillomavirus vaccine (HPV) dosis pertama untuk membantu melindungi dari infeksi penyebab kanker leher rahim (serviks).

"Cakupan vaksinasi HPV sebanyak 659 siswi itu merupakan data hari ini, dari target sasaran sekitar 3.910 siswi SD/MI se-Kota Mataram," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram Chairul Sochib di Mataram, Senin.

Kegiatan vaksinasi HPV di Kota Mataram sudah dimulai sejak minggu kedua Agustus 2023, diawali dengan kegiatan sosialisasi kepada kepala sekolah, guru, dan siswi. Kegiatan vaksinasi HPV, dirangkaikan juga dengan kegiatan BIAS (Bulan imunisasi Anak Sekolah) yang dilaksanakan dua kali setahun yakni bulan Agustus dan November. "Sedangkan vaksin HPV diberikan sekali setahun. Dosis pertama saat kelas V dan dosis kedua akan diberikan saat mereka kelas VI," katanya.

Menurutnya para petugas yang diturunkan untuk melakukan vaksinasi HPV dan BIAS berasal dari puskesmas di wilayah sekolah masing-masing sehingga lebih fokus dan tepat sasaran. Sementara terkait dengan dosis vaksin HPV, katanya, Dinkes Mataram mendapatkan dosis vaksin HPV dari Dinkes Provinsi NTB sebanyak 3.800 dosis. "Jumlah dosis vaksin yang kita dapatkan masih kurang dari target sasaran sebanyak 3.910 siswi. Tapi pihak provinsi sudah janji segera memenuhi kekurangan vaksin itu," katanya.

Ditargetkan, kegiatan vaksinasi HPV ditargetkan rampung pada pada bulan Agustus 2023. Untuk mempercepat capaian target itu, pihaknya segera melakukan pemetaan tambahan pembagian tugas terhadap puskesmas yang memiliki sasaran vaksinasi lebih banyak.

Baca juga: Mataram minta vaksinasi HPV siswa SD diawali sosialisasi
Baca juga: Bunga Jelitha dan Syamsir Alam menjalani vaksinasi HPV sebelum menikah


"Artinya, jika satu puskesmas memiliki sasaran lebih sedikit, maka petugas yang akan akan diperbantukan untuk vaksinasi di sasaran lebih banyak," demikian Chairul Sochib.