Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan peran penting keluarga sebagai unsur terkecil masyarakat dalam upaya membangun sebuah peradaban. Menag menyampaikan hal itu saat menghadiri peluncuran Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) tingkat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bandung, Jumat, demikian keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu malam.
"Jika ingin mengubah peradaban, mustahil jika tidak dimulai dari keluarga," kata Yaqut, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Nasional GKMNU.
Menurut Menag keberadaan GKMNU mengubah cara berorganisasi NU, yakni dengan melibatkan warga hingga akar rumput, termasuk keluarga. "Jadi, pengurus harus mengurus warganya, bukan menjadi urusan warganya," ujarnya.
Menag berharap GKMNU menjadi sebuah gerakan yang mendatangkan banyak manfaat, tidak hanya bagi organisasi, tetapi juga kepada warga NU baik secara ekonomi maupun politik. Oleh karena itu, Yaqut meminta komitmen sekira 12 ribu hadirin untuk bergerak bersama di lapangan memberi makna kehadiran jamaah NU di tengah masyarakat di semua bidang. "Kita harus lebih bermakna. Kita harus bekerja untuk jamaah dan jam'iyah kita. Sanggup, ya?" katanya.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menjelaskan GKMNU sebagai gerakan yang sudah dilakukan oleh para ulama. Hanya saja, gerakan kali ini sebagai amalan organisasi, bukan lagi pribadi.
"Ini kita lakukan sebagai amalan organisasi yang dulu dilakukan secara pribadi. Mari kita bawa organisasi ini menjadi ke arah pengasuhan, pengayoman, dan pendampingan masyarakat," ujar Yahya.
Baca juga: Reformulasi PPPK mengatasi kekurangan SDM UIN Datokarama
Baca juga: Rasulullah jadi contoh dalam kebaikan dan kemanusiaan
Turut hadir dalam acara tersebut yakni Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Kapolda Jawa Barat Akhmad Wiyagus, Rois Syuriah PWNU Jawa Barat KH Abun Bunyamin, Rois Tanfidziyah PWNU Juhadi Muhammad, serta seluruh pengurus dan warga Nahdlatul Ulama se-Jawa Barat.
Berita Terkait
Ormas keagamaan jembatan penghubung pemerintah dengan rakyat
Kamis, 4 April 2024 19:32
Komisi VIII DPR-RI meminta Menag lakukan kajian komprehensif layanan KUA
Senin, 18 Maret 2024 18:23
Menag Yaqut : Tidak ada lagi jamaah ditempatkan di Mina Jadid tahun ini
Jumat, 15 Maret 2024 12:46
Menag Yaqut: Nyepi-Ramadhan momentum introspeksi dan saling hormati ritual dan tradisi
Minggu, 10 Maret 2024 9:25
Potensi perbedaan awal Ramadhan 2024, Menag imbau umat agar jaga ukhwah
Rabu, 6 Maret 2024 17:00
Menag: KUA jadi tempat pernikahan semua agama diterima semua pihak
Senin, 26 Februari 2024 16:13
Kontrol media strategis wujudkan good governance
Senin, 26 Februari 2024 6:15
KUA bakal layani pencatatan pernikahan bagi semua agama
Minggu, 25 Februari 2024 8:15