Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri Jawa Timur menargetkan untuk menuntaskan seluruh sertifikat tanah melalui Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dalam waktu dua tahun.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan di Kediri Rabu mengatakan, pihaknya mempunyai komitmen tinggi dalam menyelesaikan program PTSL di Kabupaten Kediri. Ia menargetkan seluruh sertifikat tanah melalui PTSL bisa tuntas dalam dua tahun mendatang. "Satu dua tahun ke depan, semua lahan (ditargetkan) sudah bersertifikat," katanya.
Pihaknya juga siap menganggarkan puluhan miliar Rupiah untuk keperluan pengurusan PTSL tersebut. Pada tahun 2023 ini, pemkab memberikan hibah dengan pola trijuang dari APBD tahun anggaran 2023 sebesar Rp4 miliar.
Pemkab Kediri menyerahkan sertifikat tanah kepada warga Desa Ngetrep, Kecamatan Mojo bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kediri. Ada sebanyak 650 bidang yang dibagikan. Pada tahap sebelumnya juga telah dibagikan sebanyak 700 bidang tanah.
Saat pembagian itu, bupati meminta agar masyarakat yang sudah memiliki sertifikat tidak serta merta menyerahkan sertifikat tersebut kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Ia khawatir masyarakat akan terjatuh pada jerat rentenir. Hal itu dari pengamatan yang dilakukannya saat penyerahan sertifikat tanah di Desa Kalirong, Kecamatan Tarokan, Selasa (18/7). Terdapat rentenir yang telah bersiap di sekitar lokasi pembagian sertifikat tanah tersebut.
Dirinya justru memberikan masukan agar disimpan. Namun, jika memang membutuhkan modal bisa mengajukan ke bank daerah dengan bunga yang sangat terjangkau.
"(Agunan kepada rentenir) Jangan dilakukan, kalau untuk modal bagaimana? (Lebih baik) ke bank daerah. Saya minta bank daerah untuk kasih bunga paling rendah," kata Hanindhito Himawan.
Kepala BPN Kabupaten Kediri La Ode Asrafil mengatakan, target keseluruhan PTSL di wilayahnya sebanyak 84.887 sertifikat. Dari target 2.800 sertifikat pada tahun ini, terdapat 1.350 sertifikat di Desa Ngetrep telah dibagikan dalam dua tahap.
Pihaknya berharap sisa sertifikat yang belum terselesaikan dapat diproses dan dipenuhi pekan depan.
"InsyaAllah pekan depan kami akan menyerahkan sisanya," katanya.
Pihaknya juga mengapresiasi Pemkab Kediri yang mempunyai komitmen tinggi dalam menyelesaikan program PTSL di wilayahnya. Hal tersebut terbukti dengan diberikannya hibah trijuang untuk percepatan program tersebut.
Baca juga: Kejaksaan Ponorogo mencari bukti dugaan pungli
Baca juga: 4.115 sertifikat tanah sudah dibagikan ke warga Lombok Tengah
Ia juga menilai, bupati juga berkomitmen untuk memajukan kabupaten ini dari sisi infrastruktur. Pemkab Kediri selalu mendorong BPN untuk ikut menyukseskan Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk dalam proses pembebasan lahan untuk jalan tol.
"Pemkab mendorong kami (BPN) agar seluruh pembangunan utamanya PSN agar bisa terselesaikan," kata La Ode Asrafi.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56