Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (Dispar NTB) menilai perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah yang digelar 13-15 Oktober 2023 jauh lebih sukses dari perhelatannya yang pertama pada 2022.
Kepala Dispar NTB Jamaluddin Malady mengatakan kesuksesan tersebut terlihat dari berbagai tolak ukur seperti balapannya, kegiatan, alur transportasi, kesiapan akomodasi hotel penuh hingga keberkahan yang diraih pelaku UMKM setempat.
"Meski demikian Pemprov NTB tidak lantas akan berbangga. Kegiatan tahun-tahun mendatang perlu lebih disiapkan secara matang," ujarnya, di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan perhelatan kelas dunia itu mendatangkan penonton sebanyak 102.929 orang. Data yang didapatkan Dispar NTB sebanyak 45 persen merupakan penonton dari luar NTB.
"Jumlah ini mengalahkan penonton tahun 2022 lalu," ujarnya pula.
Meski demikian, kata Jamaluddin, beberapa catatan perbaikan yang sudah dikantonginya. Misalnya menguraikan penonton saat keluar sirkuit. Di lapangan sempat crowded (bertumpuk) menunggu shuttle bus menuju parkir terutama di Gate 2.
Untuk itu, ke depan pihaknya butuh kerja sama dengan pengusaha jasa transportasi online dan ojek. Mereka bisa membantu mengangkut penumpang. Ini tidak hanya menjadi solusi cepat menuju parkir, tapi juga langkah cepat untuk mengantarkan penumpang langsung ke bandara.
"Penonton bisa naik ojek Grab. Tentu ini berbayar, tapi tarif harus menyesuaikan dengan pergub yang ada terutama menuju bandara," kata Jamaluddin.
Catatan lain, keberadaan UMKM yang dikeluhkan masyarakat cukup jauh. Menurut dia, juga ke depannya stan UMKM itu harus berada di belakang grand stand atau tribun yang ada. Solusi ini memudahkan penonton bisa menikmati makanan di dalam.
"Kan mereka tidak boleh bawa makanan. Nah kalau keluar cari makan jauh. Kita ingin penonton menyaksikan MotoGP sekaligus bisa menikmati kuliner yang ada di belakang grand stand," ujarnya lagi.
Jamaluddin mengaku keluhan masyarakat yang ditarik tarif parkir roda empat Rp50 ribu maupun roda dua Rp20 ribu itu dilihatnya wajar. Sebab sebanding dengan fasilitas tempat parkir yang ada.
"Bisa menampung puluhan ribu kendaraan. Tidak becek. Tentu membangun tempat parkir itu butuh dana besar," ujarnya lagi.
Tidak hanya itu, ia mengaku penarikan retribusi itu tentu ada bagi hasil juga untuk daerah ketempatan.
"Saya tidak tahu pasti. Tapi pasti ada untuk bagian Pemda Lombok Tengah," katanya pula.
Sementara itu ketersediaan hotel di kawasan Mandalika masih terbilang kurang dibandingkan jumlah penonton. Oleh karenanya lahan-lahan kosong ribuan hektare itu bisa dibangunkan hotel lagi.
"Saya kemarin ketemu sama anaknya Presiden Malaysia Mahathir Mohamad. Insya Allah akan membangun hotel di sana," ujarnya lagi.
Berdasarkan data yang didapatkannya okupansi hotel berbintang mencapai 100 persen. Sementara homestay, living ground dan lainnya okupansinya 80 persen.
"Jumlah hotel kita dibanding pengunjung masih jauh panggang daripada api. Makanya butuh bangunan hotel lagi," kata Jamaluddin.
Berita Terkait
Pendapatan pajak MotoGP Sirkuit Mandalika 2024 capai Rp3 miliar
Selasa, 26 November 2024 10:58
Hasil lelang cenderamata MotoGP dipakai penanganan stunting di Lombok Tengah
Rabu, 20 November 2024 12:50
Membangkitkan pariwisata di NTB lewat peresean
Selasa, 19 November 2024 14:34
Kawasan Mandalika Lombok dipromosikan lewat Rinjani Travel Mart
Kamis, 7 November 2024 11:34
IPM NTB naik imbas perhelatan MotoGP
Rabu, 30 Oktober 2024 20:38
Gelaran MotoGP dongkrak kunjungan wisatawan ke KEK Mandalika Lombok
Rabu, 30 Oktober 2024 17:22
ITDC sediakan penginapan karyawan di Sirkuit Mandalika Lombok
Rabu, 30 Oktober 2024 16:38
Pemprov NTB berikan penghargaan 14 perusahaan perhubungan
Jumat, 18 Oktober 2024 5:35