Kemenpar Minta Daerah Kreatif Kemas Event Wisata

id PARIWISATA NTB

Jadi event yang di kemas itu harus menarik. Jangan jeruk minum jeruk. Karena event pariwisata di adakan untuk mendatangkan orang ke satu daerah, sehingga pada akhirnya mereka berbelanja dan berimbas pada peningkatan kesejahteraan ekonomi bagi masyara
Mataram (Antara NTB) - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata meminta semua pemerintah daerah di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat lebih kreatif, serta tidak asal-asalan dalam mengusulkan proposal kalendar event kegiatan wisata di wilayahnya.

"Ini sehubungan pada 2017 ditargetkan kungan wisatawan asing mencapai 13,5 juta orang," kata Asisten Deputi (Asdep) Personal Kemenpar RI, Raseno Arya di sela-sela Rapat Teknis Pariwisata NTB di Kota Mataram, Kamis.

Menurutnya, dalam sehari ada puluhan usulan event pariwisata yang diajukan daerah/provinsi masuk ke Kementerian Pariwisata. Bahkan, jumlahnya bisa sampai ribuan event pariwisata yang masuk dari kabupaten/kota. Namun, sayangnya tidak semua bisa diberikan dukungan. Karena pihaknya harus melakukan seleksi secara ketat.

"Makanya sebelum di ajukan, daerah menseleksi terlebih dahulu event tersebut. Sehingga tidak terkesan asal-asalan," tegasnya.

Ia menjelaskan, pada tahun 2016, sebanyak 250 event pariwisata mendapat dukungan Kementerian Pariwisata melalui alokasi dana APBN. Termasuk, event pariwisata yang diselenggarakan di Provinsi NTB. Meski dari sisi kualitas, umumnya event-event tersebut masih banyak yang harus dibenahi penyelenggaraanya.

"Ini yang menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus kita benahi bersama-sama pada tahun 2017," terangnya.

Karena itu, dalam membuat event pariwisata, pihaknya menyarankan semua pemerintah daerah (Pemda) di Indonesia tidak saja hanya sekedar menjadi tontonan lokal, namun harus bisa menjadi daya tarik wisatawan asing untuk berkunjung ke satu daerah tersebut.

Sebab, Kemenpar memastikan akan menyiapkan sejumlah dukungan, mulai promosi gratis bagi daerah di berbagai media, baik cetak hingga elektronik. Serta, fasilitas periklanan di papan reklame dan bus-bus yang sengaja telah dikontrak khusus untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke daerah.

"Jadi event yang di kemas itu harus menarik. Jangan jeruk minum jeruk. Karena event pariwisata di adakan untuk mendatangkan orang ke satu daerah, sehingga pada akhirnya mereka berbelanja dan berimbas pada peningkatan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat setempat," jelasnya.

Untuk itu, agar kegiatan wisata yang akan di tampilkan daerah bisa maksimal, semua event tersebut hendaknya harus dimatangkan sekitar 3-6 bulan sebelum event itu dimulai.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB Lalu Mohamad Faozal, mengatakan jika pihaknya di tahun 2017 sudah menyiapkan 17 event pariwisata. Bahkan, dari sekian event tersebut sudah tercatat dalam kalender pariwisata NTB. Dimana mana perhelatannya dimulai sejak awal Januari hingga akhir Desember tahun 2017.

"Event-event ini sudah kita kemas semaksimal mungkin," katanya.

Menariknya, kata Faozal, event ini lebih beragam dan menggabungkan potensi lokal NTB dan sport tourism. Sehingga, dengan banyaknya event pariwisata, keinginan orang untuk berkunjung semakin besar.

"Jadi betul-betul acaranya kita kemas berbeda. Lokasinyapun tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa," imbuhnya. (*)