Pemkot Mataram Segera Intervensi Kota Tua Ampenan

id Kota Ampenan

"Untuk tahun ini pemerintah kota melakukan intervensi fisik dan penataan sektor informal terutama untuk penataan PKL"
Mataram (Antara NTB) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dalam tahun ini kembali melakukan intervensi terhadap penataan Kota Tua Ampenan sebagai satu desatinasi wisata di kota itu.

"Untuk tahun ini pemerintah kota melakukan intervensi fisik dan penataan sektor informal terutama untuk penataan pedagang kaki lima (PKL), dan sarana penunjang lainnya," kata Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Selasa.

Dikatakan, penataan fisik yang akan dilaksanakan tahun ini antara lain meliputi di Jalan Pabean dan Jalan Niaga yang merupakan jalan utama menuju destinasi Kota Tua Ampenan.

Untuk dua jalan tersebut direncanakan penambahan aksesoris atau "street furniture" untuk memperkuat kesan di kawasan tersebut tanpa keluar dari tema sebuah kota tua.

Selain itu, penataan sektor informal dalam hal ini PKL juga akan dilakukan, mengingat tingkat kunjungan wisatawan domestik ke kawasan Pantai Ampenan sekarang terus meningkat.

"Karenanya, dibutuhkan penambahan penataan kawasan untuk ruang PKL," katanyaa.

Menurutnya, anggaran intervensi Kota Tua Ampenan bersumber dari APBD Kota Mataram, namun tahun ini ada juga intervensi dari Pemerintah Provinsi NTB untuk penataan Jalan Pabean dan Niaga.

Sementara dukungan anggaran dari Kota Pusaka hingga saat ini belum ada, karena Kota Tua Ampenan belum menjadi bagian dari Kota Pusaka Indonesia.

"Kota Tua Ampenan masih masuk kategori dalam jaringan Kota Pusaka belum masuk Kota Pusaka Indonesia," katanya menjelaskan.

Ia menilai, untuk menjadikan Ampenan sebagai bagian Kota Pusaka Indonesia, pemerintah kota telah mengusulkannya namun kriterianya memang cukup berat.

"Meskipun dari penilain kita Ampenan sudah memenuhi syarat, namun belum tentu sesuai dengan kriteria tim penilai Kota Pusaka," katanya menambahkan. (*)