Mataram (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan kegiatan bazar gerakan pangan murah (GPM), sebagai upaya pengendalian harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Bazar GPM yang kita siapkan ini, merupakan gerakan serentak yang dicanangkan oleh pemerintah secara nasional," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram H Lalu Johari di Mataram, Kamis.
Kegiatan GPM di Kota Mataram akan dilaksanakan pada Senin (1/4), di Kantor Lurah Gomong Kecamatan Selaparang, sekaligus mengikuti acara seremonial secara virtual bersama pemerintah pusat serta kabupaten/kota se-Indonesia.
Dikatakan, untuk bazar GPM DKP akan melibatkan sekitar 14 distributor yang menjual kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar. Selain itu Bulog juga ikut serta, untuk membawa beras murah SPHP dengan harga jual Rp10.400.
Baca juga: Mataram siapkan gerakan pangan murah tingkatkan daya beli
Harga beras SPHP dari Bulog yang murah ini, dipastikan akan menjadi incaran setiap warga karena harga beras di pasar saat ini masih relatif tinggi yakni Rp15.000-Rp16.000 per kilogram.
"Setelah pencanangan ini, bazar GPM akan kita lanjutkan pada Selasa (2/4) ke wilayah Gebang, Kecamatan Mataram," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram menggelar Gerakan Pangan Murah kendalikan inflasi
Dikatakan, harga pangan di pasar saat ini mengalami fluktuatif yang dipengaruhi oleh pasokan dan ketersediaan serta kebutuhan masyarakat yang meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Karena itu, kami harapkan bazar GPM ini bisa membantu masyarakat membeli kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar," katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri sebelumnya mengatakan, kegiatan GPM dan pasar rakyat di Kota Mataram terus digencarkan sebagai upaya menekan inflasi sekaligus membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Dua kegiatan tersebut kita kolaborasi untuk dilaksanakan sebagai upaya menekan inflasi di Kota Mataram dan dinilai efektif untuk melakukan pengendalian harga," katanya.
Baca juga: Pemda NTB menggelar gerakan pangan murah untuk cegah inflasi