Tim Tim Tanggap Insiden Mataram dikukuhkan pekan depan

id CSIRT Kota Mataram,Kota Mataram,siber

Tim Tim Tanggap Insiden Mataram dikukuhkan pekan depan

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, menyebutkan, Tim Tanggap Insiden atau CSIRT (Computer Security Incident Response Team) akan dikukuhkan pekan depan dan akan menjadi CSIRT pertama atau satu-satunya di Provinsi  Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Diskominfo Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Senin, mengatakan tim CSRIT Kota Mataram sudah terbentuk dan dijadwalkan dikukuhkan pada 24 Juli 2024 bersama 12 kabupaten/kota se-Indonesia di Bogor, Jawa Barat.

"Pengukuhan akan dilakukan langsung oleh tim dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," katanya.

Baca juga: BSSN - BPKP meluncurkan Tim Tanggap Insiden Siber

Menurutnya, Kota Mataram terpilih menjadi salah satu dari 12 kabupaten/kota yang akan dikukuhkan karena merupakan satu-satunya kota di Provinsi NTB yang lolos proses asistensi dengan berbagai persiapan selama hampir enam bulan.

CSIRT Kota Mataram beranggotakan sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk menangkal serangan siber di website pemerintah dan dikomandani langsung Kepala Diskominfo Kota Mataram.

Personelnya terdiri atas tenaga teknis pranata-pranata komputer yang ada di masing-masing OPD, seperti Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Badan Keuangan Daerah (BKD), dan Dinas Perizinan.

"Mereka akan kami latih dan didik untuk mengantisipasi setiap serangan siber," katanya.

Baca juga: NTB membentuk tim CSIRT antisipasi serangan siber di sektor pemerintah

Untuk sekretariat CSIRT Kota Mataram, kata dia, disiapkan di bagian bawah Gedung Kantor Wali Kota Mataram dengan berbagai perangkat komputer dan jaringan serta belasan petugas.

Petugas ini akan memantau setiap menit potensi serangan siber, seperti penyusupan aplikasi judi online, konten-konten tidak senonoh, konten pornografi, dan lainnya.

"CSIRT ini seperti satpam yang menjaga berbagai aplikasi-aplikasi yang ada di website Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram. Selama ini kita punya rumah (aplikasi) tapi tidak ada yang jaga sehingga mudah disusupi konten negatif," katanya.