TGB prihatin Indonesia masuk negara terbesar judi online di dunia

id TGB,Judi Online,Tuan Guru Bajang,Mantan Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi,NTB

TGB prihatin Indonesia masuk negara terbesar judi online di dunia

Ketua Umum Dewan Tanfiziyah PB NWDI, Tuan Guru Bajang (TGB) KH Muhammad Zainul Majdi. (ANTARA/Nur Imansyah).

Lombok Timur, NTB (ANTARA) - Tuan Guru Bajang (TGB) KH Muhammad Zainul Majdi mengaku prihatin bahwa Indonesia merupakan negara terbesar jumlah judi online di dunia meski di satu sisi merupakan negara yang penduduk muslim-nya terbesar di dunia.

"Kita prihatin, dari data yang ada, jumlah judi online terbesar di dunia ada di Indonesia," ungkapnya dalam pengajian di acara Azdzikrul hauliyah ke-59 MDQH Al Majidiyah As Syafiiyah NWDI Pancor di Musolla Al Abror Hamzanwadi Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin meminta MUI jaga umat dari bahaya narkoba dan judi online

Menurut Ketua Umum Dewan Tanfiziyah PB NWDI tersebut, banyak masyarakat yang melakukan judi online ini, maka berakibat ratusan triliun uang tersedot untuk judi online.

"Maraknya judi online ini, maka sudah sepatutnya merasa prihatin, sehingga perlu menjadi perhatian bersama, dan mengajak masyarakat menjauhi yang namanya judi online tersebut," ucapnya.

Karena dampak dari judi online tersebut, menurut TGB, sangat besar sekali, dapat mengganggu perekonomian keluarga seperti kasus yang terjadi ada istri bakar suaminya, ada pegawai bakar kantornya, ada karyawan bakar bosnya, semua itu gara-gara masalah judi online.

"Dampak judi online, sangat besar, dan kerab memunculkan terjadinya kasus kriminalitas," terang TGB sembari menambahkan dampak yang dirasakan saat kalah dan tak memiliki uang lagi.

Baca juga: Kemenkominfo tangani sistem pemda disusupi judi online

Lebih lanjut mantan Gubernur NTB dua periode ini menambahkan, judi itu merupakan barang kotor, merusak hati, dan merupakan pekerjaan setan, dan cara setan untuk menumbuhkan permusuhan di antara kalian.

"Paling bahaya judi online membuat tertutup kepada Allah, tidak ada lagi untuk mengingat Allah untuk melakukan ibadah, sehingga sangat kita kasihan kalau sudah seperti itu," katanya.

Baca juga: Pj Gubernur NTB: judi online ancaman bagi generasi masa depan