PT PLN (Persero) dalam tiap hajat dan tahapan pekerjaan selalu menjunjung tinggi adat istiadat masyarakat setempat. Hal demikian juga diterapkan oleh unit PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) dalam menyalurkan bantuan sanitasi kepada 127 KK di sekitar kawasan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu 5-6 di Poco Leok, Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Pada kegiatan penyaluran bantuan infrastruktur air bersih yang berada di Desa Lungar, tepatnya di Ulu Wae Wara ini, PLN UIP Nusra bersama masyarakat adat Desa Lungar melangsungkan prosesi adat takung wae teku di sekitar aliran sungai lokasi pembenahan akses air bersih.
Prosesi adat ini dilakukan warga Manggarai bersama perwakilan PLN UIP Nusra untuk memohon restu kepada leluhur yang menjaga sumber mata air agar air yang digunakan dapat terus mengalir dan bermanfaat bagi masyarakat.
Pelaksanaan prosesi adat ini merupakan manifestsi dari pentingnya keberadaan sumber air bagi masyarakat Manggarai. Bahkan, air menjadi satu dari 5 prinsip hidup masyarakat Manggarai yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Selain wae bate teku (air sebagai sumber kehidupan), adapun ruang prinsip lainnya bagi masyarakat Manggarai, yakni mbaru bate ka'eng (rumah sebagai tempat tinggal), _uma bate duat_ (kebun sebagai tempat bekerja), natas bate labar (halaman sebagai tempat bermain), dan compang bate takung (altar sebagai tempat persembahan).
Dalam tiap pengerjaan pembangunan infrastruktur kelistrikan ataupun program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PLN UIP Nusra selalu menghormati keberadaan masyarakat adat dengan pendekatan humanis yang menjunjung prinsip-prinsip hidup masyarakat adat Manggarai.
PT PLN UIP Nusra yang kini telah berstatus asa kae (saudara) bagi masing-masing gendang di Poco Leok, sudah beberapa kali berpartisipasi dalam ragam upacara adat masyarakat setempat, seperti penti; bentuk syukur masyarakat Manggarai kepada Tuhan dan leluhur atas hasil panen.
Warga Gendang Lale, Poco Leok, juga pernah menyambut rombongan pegawai PLN UIP Nusra dalam prosesi adat tuak curu dan manuk kapu yang merupakan rangkaian dari prosesi penti sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap rencana pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 di Poco Leok.
"Sejak awal kami menerima secara adat. Dan, pihak PLN sudah menerima adat dari kami. Sangat luar biasa. (Sekarang) Kami menganggap orang PLN itu sudah seperti anak kami," ucap tokoh adat Desa Wewo, Petrus Mararaget.
Di samping itu, sebagai bentuk izin pembangunan terhadap masyarakat terdampak, PLN UIP Nusra telah melangsungkan prosesi adat tabe gendang atau sosialisasi secara adat kepada sejumlah gendang sekitar lokasi geothermal.
Baca juga: PLN EPI manfaatkan limbah serbuk kayu untuk co-firing PLTU
Baca juga: Ratusan warga NTB telah menikmati promo "Belanja Nyaman, Listrik Aman"
Baca juga: PLN EPI manfaatkan limbah serbuk kayu untuk co-firing PLTU
Baca juga: Ratusan warga NTB telah menikmati promo "Belanja Nyaman, Listrik Aman"
"Partisipasi PLN terhadap adat masyarakat Manggarai merupakan wujud penghormatan PLN kepada masyarakat adat sekaligus sebagai bentuk permohonan izin untuk memasuki suatu daerah atau wilayah sebelum melaksanakan aktivitas di lapangan," ucap General Manager PLN UIP Nusra.
PLN, kata dia, berkomitmen untuk menghormati tata nilai daerah dan menjaga kelestarian serta kebersihan lingkungan di mana PLN hadir.