Pemprov NTB siapkan pembangunan jangka panjang berwawasan kepulauan

id pembangunan jangka panjang,pulau kecil,pembangunan berwawasan kelautan,diversifikasi ekonomi,bappeda ntb

Pemprov NTB siapkan pembangunan jangka panjang berwawasan kepulauan

Sejumlah wisatawan mengarungi Selat Alas yang memisahkan Pulau Lombok dengan Pulau Sumbawa menggunakan perahu motor tradisional di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (17/7/2023). (ANTARA/Sugiharto Purnama)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan arah pembangunan jangka panjang untuk 20 tahun ke depan dengan mengedepankan visi wawasan kepulauan.

"Kami ingin NTB dapat mengoptimalkan potensi kepulauan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah NTB Iswandi dalam kegiatan diseminasi kajian fiskal regional di Mataram, Kamis.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Nusa Tenggara Barat periode 2025-2045, pemerintah setempat mengharapkan NTB menjadi provinsi kepulauan yang maju, kuat, aman berkelanjutan, dan sejahtera.

Baca juga: Pemprov NTB selaraskan rencana aksi pembangunan rendah karbon

Iswandi menuturkan selama ini Nusa Tenggara Barat dikenal luas sebagai daerah agraris yang menggantungkan ekonomi terhadap sektor pertanian dan pangan.

Pemerintah NTB berharap dalam 20 tahun ke depan daerah ini bisa bertransformasi menjadi daerah agro-maritim agar dapat melakukan diversifikasi ekonomi.

"Jadi tidak hanya terbatas dalam pertanyaan arti sempit, tetapi agrikultur dalam arti luas termasuk di dalamnya ada adalah ekonomi kelautan," kata Iswandi.

Baca juga: Direktur STAN sarankan pemda di NTB memanfaatkan pembiayaan kreatif

Lebih lanjut, ia menyampaikan diversifikasi ekonomi kelak mengarah ke ekonomi biru, ekonomi hijau, maupun ekonomi sirkular untuk mewujudkan Nusa Tenggara Barat sebagai pusat pariwisata petualangan dan lumbung pangan.

Bappeda mencatat ada 401 pulau-pulau kecil yang mendukung keberadaan dua pulau besar di Nusa Tenggara Barat, yakni Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Potensi itu adalah kekayaan yang diharapkan bisa mendorong NTB menjadi daerah maju dengan pendapatan per kapita yang besar.

"Kami berpikir keras agar 20 tahun ke depan sektor non tambang harus bisa mendominasi perekonomian Nusa Tenggara Barat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang kami harapkan dapat mencapai 7 persen rata-rata per tahun, bahkan lebih," pungkas Iswandi.