Beijing (ANTARA) - Pemerintah China berharap pemerintahan baru Lithuania dapat memperbaiki hubungan bilateral dengan Tiongkok pasca ditetapkannya tiga personel diplomatik negara tersebut sebagai "persona non grata".
"China berharap bahwa pemerintahan baru Lithuania akan mengambil tindakan untuk mematuhi komitmen politik yang dibuat Lithuania dalam komunike tentang pembentukan hubungan diplomatik antara China dan Lithuania," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Senin.
Lithuania mengumumkan pada Jumat (29/12) bahwa mereka telah menyatakan "tiga anggota staf yang tidak terakreditasi" dari Kantor Kuasa Usaha China sebagai "persona non grata" dan memerintahkan ketiganya untuk pergi dalam waktu seminggu.
"Persona non grata" diatur dalam Pasal 9 Konvensi Wina 1961.
"Persona non grata" secara bebas diartikan bahwa: "Negara penerima boleh setiap saat dan tanpa harus menerangkan keputusannya, memberitahu negara pengirim bahwa kepala misinya atau seseorang anggota staf diplomatiknya adalah persona non grata atau bahwa anggota lainnya dari staf misi tidak dapat diterima".
"Mengenai tindakan sembrono dan provokatif yang diambil oleh pemerintah sementara Lithuania, China menyatakan kecaman keras dan penentangan tegas. China juga mencatat bahwa Lithuania akan segera membentuk pemerintahan barunya, dan banyak tokoh politik Lithuania telah menyatakan keinginan untuk meningkatkan hubungan dengan China," ungkap Lin Jian.
Lin Jian pun meminta agar Lithuania menegakkan prinsip "Satu China" dan membawa hubungan bilateral kembali ke jalur yang benar.
"China mengutuk keras dan dengan tegas menolak tindakan yang tidak beralasan dan provokatif ini. Seperti yang diketahui banyak orang, dalam masalah yang berkaitan dengan wilayah Taiwan di Tiongkok, Lithuania telah bertindak dengan pelanggaran serius terhadap prinsip 'satu China' dan melanggar komitmen politik yang dibuat Lithuania dalam komunike tentang pembentukan hubungan diplomatik China-Lithuania," ungkapnya.
Hal tersebut telah menyebabkan kesulitan serius bagi hubungan bilateral terlebih hal itu terjadi tiga tahun sejak penurunan hubungan dengan China.
"Lithuania kembali mengambil tindakan merugikan yang semakin memperburuk hubungan. China meminta Lithuania untuk segera berhenti merongrong kedaulatan dan integritas teritorial China, dan berhenti menciptakan kesulitan bagi hubungan bilateral," tegasnya.
China disebut berhak mengambil tindakan balasan terhadap Lithuania.
Baca juga: Pemerintah China imbau rakyatnya tinggalkan Suriah
Perselisihan diplomatik itu terjadi bertepatan dengan penyelidikan atas dugaan keterlibatan kapal China atas putusnya dua kabel data bawah laut di Laut Baltik, termasuk satu yang menghubungkan Lithuania dan Swedia.
Pemerintah Swedia telah meminta kerja sama China dalam menentukan penyebab putusnya kabel tersebut.
Baca juga: Mencicipi bebek peking di Beijing
Kementerian luar negeri Lithuania tidak menyebutkan siapa orang-orang itu atau apa yang telah mereka lakukan sehingga memutuskan "persona non grata" tersebut dan hanya mengutip Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik dan hukum internasional lainnya.
Negara Baltik itu juga menyatakan bahwa keberadaan staf diplomatik China lainnya di Lithuania akan diputuskan "dalam waktu dekat".
Kejadian ini terjadi tiga tahun setelah China menurunkan hubungan diplomatiknya dengan Lithuania ke tingkat di bawah duta besar sebagai balasan atas keputusan Lithuania untuk mengizinkan Taiwan membuka kantor perwakilan di Vilnius, ibu kota Lithuania.