Wakil Wali Kota Mataram apresiasi mitigasi bencana menjadi pelajaran sekolah

id Mohan Roliskana,Kota Mataram,Mitigasi Bencana ,BNPB,Pelajaran Sekolah

Wakil Wali Kota Mataram apresiasi mitigasi bencana menjadi pelajaran sekolah

Arsip foto. Simulasi Gempa Tsunami Sejumlah siswa sekolah dasar berlari ke tempat aman saat simulasi evakuasi gempa dan tsunami. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Wacana ini patut kita apresiasi dan realisasikan karena pengenalan terhadap isu kebencanaan sangat minim
Mataram (Antaranews NTB)- Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengapresiasi wacana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mengusulkan agar mitigasi kebencanaan dimasukkan menjadi mata pelajaran wajib di sekolah.

"Wacana ini patut kita apresiasi dan realisasikan karena pengenalan terhadap isu kebencanaan sangat minim, termasuk edukasi tentang kebencanaan terutama kepada anak sekolah," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

Dia mengatakan selama ini pelajaran tentang mitigasi bencana masuk ke dunia pendidikan belum ada, sehingga perlu ada kebijakan dari pemerintah untuk merealisasikan apa yang diwacanakan BNPB.

"Apalagi kami sebagai salah satu daerah yang sudah terdampak bencana dan merasakan secara langsung bencana gempa bumi pada Agustus 2018, menilai edukasi kebencanaan ini sangat penting dilakukan sejak dini," katanya.

Bahkan akibat bencana gempa bumi tersebut, kata dia, sekitar hampir dua bulan siswa di Kota Mataram tidak masuk sekolah, sehingga menganggu proses belajar mengajar.

"Yang kami khawatirkan, dampak akhirnya dimana anak-anak tidak bisa berkompetisi di daerah lain untuk mendapatkan sekolah lanjutan terbaik, bukan karena kemampuan, tetapi karena dampak yang ditimbulkan," katanya.

Mohan mengatakan, apabila program mitigasi bencana masuk menjadi kurikulum pelajaran, maka hal itu bisa menjadi pengalaman baru dan isu baru di dunia pendidikan.

Pastinya, kata dia, pemerintah daerah siap mendukung program tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada termasuk untuk pengalokasikan anggaran untuk kegiatan tersebut.

"Kita tunggu saja seperti apa respon dan tindak lanjut dari pemerintah. Yang jelas ini sangat penting," katanya.

Menurut dia, mitigasi bencana apa yang paling mendasar dan penting diajarkan ke siswa antara lain, adalah terkait potensi bencana paling dominan di negeri ini, bagaimana evakuasi, dan tanda-tanda awal bencana.

Selain itu, pemahaman tentang jalur evakuasi, titik kumpul serta simulasi mitigasi bencana juga sangat penting dilakukan.

"Selama ini, hal itu belum kita lakukan secara masif dan konsisten. Kalaupun ada paling hanya setahun sekali," katanya.

Oleh karena itu, apabila wacana tersebut sudah menjadi kebijakan Presiden maka daerah bisa lebih mudah dalam menindaklanjuti dan mengimplementasikan kebijakan tersebut hingga ke tingkat bawah. (*)