Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta Polri tetap menegakkan hukum dalam menangani kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal Kivlan Zen yang merupakan purnawirawan TNI.
"Kalau hukum ya tegakkan hukum yang benar. Kalau polisi sudah benar, kenapa tidak nyaman. Tegakkan saja, siapa pun, menteri pun, presiden pun bisa kena hukum kok," kata Ryamizard, saat ditemui di Gedung Nusantara II Kompleks MPR/DPR RI, di Senayan, Jakarta, Rabu.
Meski demikian, mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu mengharapkan Kivlan Zen tidak disamakan dengan kasus kejahatan lain meski saat ini terjerat kasus hukum.
"Penjahat narkoba salahnya sama dengan yang sudah banyak jasanya itu 'kan lain dong, nah itu harus dibedakan," ujarnya lagi.
Ia juga mengharapkan petugas kepolisian mempertimbangkan posisi Kivlan Zen yang ia sebut sebagai seniornya dulu di TNI.
Pertimbangan itu, lanjut dia, karena mantan kepala Kostrad itu salah satunya juga berjasa kepada negara.
"Saya sudah bisik-bisiklah dengan teman polisi, coba dipertimbangkan lagilah. Saya 'kan cuma pertimbangkan, bukan tidak boleh dihukum, tidak. Pertimbangkan," katanya.
Meski mengakui Kivlan Zen sempat meminta bantuan kepada dirinya, namun Ryamizard mengungkapkan ia tidak bisa membantu banyak karena masalah politik dan hukum di luar kemampuannya.
"Makanya, saya tidak berani itu. Hukum harus ditegakkan," katanya pula.
Berita Terkait
Ryamizard serah terima jabatan Menhan kepada Prabowo Subianto
Kamis, 24 Oktober 2019 15:44
Haikal Hassan menjelaskan NKRI syariah hanya istilah
Senin, 12 Agustus 2019 15:51
Ryamizard Ryacudu: Perangi teroris menjadi dasar bangun kerja sama Indo-Pasifik
Senin, 8 Juli 2019 14:29
Menhan dukung TGPF kericuhan 21-22 Mei asalkan netral
Rabu, 19 Juni 2019 21:28
Menhan meminta Polri tegakkan hukum dalam kasus Kivlan Zein
Rabu, 19 Juni 2019 13:40
Menhan belum menerima surat permintaan perlindungan Kivlan Zein
Rabu, 12 Juni 2019 16:44
Ryamizard Ryacudu bicara soal stabilitas keamanan kawasan di Singapura
Minggu, 2 Juni 2019 18:04
Amerika tekankan pentingnya kerja sama pertahanan dengan Indonesia
Jumat, 31 Mei 2019 9:19