Legislator Sayangkan Kasus Perampokan di Kawasan Wisata

id PERAMPOKAN KUTA

Harus ada upaya nyata untuk mengatasi persoalan di pantai selatan Pulau Lombok itu agar kasus kejahatan seperti ini tidak pernah terjadi lagi
Mataram (Antara NTB) - Sejumlah anggota DPRD Nusa Tenggara Barat menyayangkan terjadinya kembali kasus perampokan yang menimpa wisatawan asing di kawasan wisata Pantai Kuta, Kabupaten Lombok Tengah.

Anggota Komisi II DPRD NTB bidang Pariwisata, Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan TGH Hazmi Hamzar mengaku sangat menyesalkan peristiwa perampokan yang ternyata korbannya adalah para wisatawan asing.

"Tentu kita menyesalkan kasus kejahatan seperti ini kembali terjadi di lokasi wisata. Apalagi ini menimpa wisatawan asing," kata Hazmi Hamzar di Mataram, Rabu.

Politisi dari PPP ini meminta aparat penegak hukum terutama kepolisian segera menangkap para pelaku kejahatan tersebut. Karena, akibat perbuatan mereka, citra pariwisata NTB bisa rusak di mata internasional.

"Harus ada upaya nyata untuk mengatasi persoalan di pantai selatan Pulau Lombok itu agar kasus kejahatan seperti ini tidak pernah terjadi lagi," tegasnya.

Menurut dia, harus ada upaya nyata dan solusi cepat serta tepat sasaran yang perlu dilakukan Pemerintah Provinsi NTB bersama pemerintah kabupaten untuk mengatasi masalah kerawanan sosial di daerah itu.

Pasalnya, kasus-kasus kejahatan di kawasan wisata itu, bukan yang pertama terjadi. Namun, sudah berulang-ulang sehingga perlu dicarikan jalan keluar.

"Terjadinya kasus kejahatan seperti ini, kemungkinan karena ada hal-hal yang belum tuntas dirasakan masyarakat. Sebab, di tengah pesatnya pariwisata mereka tidak merasakan dampaknya. Makanya harus ada pemberdayaan di daerah pariwisata yang perlu diberikan kepada masyarakat. Sehingga, mereka bisa berusaha tidak seperti menjadi penonton," jelas Hazmi Hamzar.

Senada dengan TGH Hazmi Hamzar, anggota Komisi II lainnya Raihan Anwar juga menyayangkan jika peristiwa kejahatan masih terjadi di sebuah destinasi wisata.

Untuk itu, ia berharap agar aksi semacam itu tidak terulang, seluruh komponen di wilayah Lombok Selatan perlu dirangkul dan diajak untuk sama-sama membangun daerahnya. Karena bisa jadi apa peristiwa kejahatan seperti itu karena ada kecemburuan masyarakat di tengah pesatnya perkembangan wisata tersebut.

"Inilah yang harus segera dicarikan akat masalah dan solusinya. Karena membangun perlu ada peran masyarakat. Pemerintah dan pelaku pariwisata tidak bisa bekerja tanpa ada dukungan semua pihak. Intinya masyarakat di sekitar kawasan harus di berdayakan," ucapnya.

Sebelumnya satu keluarga wisatawan asal Inggris Leigh Fairkettle dan dua anaknya Henry Dani dan Addison Grace dirampok di kawasan wisata Pantai Kuta, Minggu (25/9) maalam pukul 19.00 WITA saat sedang menuju hotel tempat mereka menginap, setelah kembali dari berbelanja di salah satu pasar di kawasan itu. Kasus tersebut saat ini tengah ditangani Polres Kabupaten Lombok Tengah. (*)