Satgas Pamtas Yonif R-641/Bru mengarungi sungai evakuasi lansia stroke

id satgas pamtas,lansia,Menderita stroke,entikong

Satgas Pamtas Yonif R-641/Bru mengarungi sungai evakuasi lansia stroke

Satgas Pamtas Yonif Raider 641/Beruang beserta 20 orang warga Dusun Gunjemak, Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar mengevakuasi seorang lansia yang mengalami stroke melalui sungai. (Istimewa)

Pontianak (ANTARA) - Satgas Pamtas Yonif Raider 641/Beruang beserta 20 orang warga Dusun Gunjemak, Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar mengevakuasi seorang lansia yang mengalami stroke melalui sungai.

Dansatgas Pamtas Yonif R-641/Bru, Letkol Inf Kukuh Suharwiyono di Sanggau, Senin, mengatakan lansia bernama Lorensius O'ok (72) dievakuasi melalui transportasi sungai dengan menggunakan perahu, karena rumahnya yang jauh dari fasilitas kesehatan dan medannya juga berat.

"Apalagi saat ini kondisi jalan yang berlumpur setelah diguyur hujan seharian dan letak fasilitas kesehatan terdekat yang berjarak 70 kilometer, akhirnya anggota Pos Guntembawang Satgas Yonif R-641/Bru dipimpin Serda Roy Martin bersama warga setempat memutuskan untuk mengevakuasi seorang lansia yang mengalami stroke tersebut," ujarnya.

Sebelumnya diperoleh informasi dari tokoh masyarakat setempat, yaitu Kepala Dusun, Ketua Adat dan Ketua RT, bahwa kondisi kesehatan Lorensius O'ok yang telah menderita stroke selama 56 tahun semakin lemah dan kesadarannya menurun. Selama ini Lorensius memang hanya melakukan pengobatan seadanya di rumah dan dirawat oleh keluarganya.

Dia menambahkan, mendengar berita tersebut, Pos Satgas Yonif R-641/Bru di Guntembawang mengajak pihak keluarga dan perangkat dusun Gunjemak untuk mengevakuasi Lorensius O'ok ke Puskesmas Entikong, Sanggau untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih baik.

Untuk meyakinkan kondisi kesehatannya, Lorensiun dibawa ke Pos Guntembawang guna dilakukan pemeriksaan medis. Setelah proses pemeriksaan selesai, Lorensiun akhirnya dievakuasi ke Puskesmas Entikong melalui sungai yang membutuhkan perjalanan selama enam jam.

Dia mengatakan, bahwa setiap prajurit harus mengabdikan dirinya untuk masyarakat, seperti evakuasi sungai untuk Lorensius ini. "TNI harus dapat menjadi solusi dalam mengatasi setiap kesulitan yang dihadapi masyarakat di sekitarnya," katanya.

Kukuh berharap kegiatan mulia ini menjadi contoh bagi pos-pos pengaman perbatasan yang lain. "Berikan kesan yang terbaik untuk rakyat dan kehadiran kita di perbatasan harus dapat membawa manfaat bagi rakyat," kata Kukuh.