Diduga idap sejumlah penyakit sepulang dari Malaysia, TKW asal Lotim meninggal

id TKW

Diduga idap sejumlah penyakit sepulang dari Malaysia, TKW asal Lotim meninggal

Dokumentasi - Para buruh migran Indonesia (BMI) yang bekerja di Hongkong mengantre di Bank BNI cabang Keswick, Hong Kong, Minggu (21/8/2016). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/pd/aa.

Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Muslihtun (34), TKW asal Penede Gandor, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur yang baru pulang dari Malaysia dan menjalani karantina bersama puluhan TKW lainnya di Rusunawa Labuhan Kayangan,  dinyatakan meninggal dunia Senin (25/1) pukul 01.35 WITA.

Setelah mendapat perawatan di RSUD dr R Soejono Selong. Almarhum diduga meninggal karena  mengidap penyakit jantung dan ginjal.

"Sebelum meninggal, Muslihtun sempat jalani karantina bersama puluhan PMI yang pulang dari Malaysia, di Rusunawa Labuhan Kayangan," ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim, H Supardi saat dikonfirmasi, Senin.

Menurutnya, korban sempat mendapatkan perawatan di puskesmas,  karena puskesmas tak memiliki peralatan, yang bersangkutan langsung dirujuk ke RSUD dr Soejono Selong, korban diduga memiliki  riwayat penyakit jantung dan ginjal.

Hal senada juga diungkapkan Sekda Lotim, HM Juani Taofik,  dirinya telah  menerima laporan terkait adanya TKW yang masih proses karantina meninggal dunia di Rumah Sakit Selong.

"Saya sudah terima laporan masalah TKW yang meninggal dunia itu," tegasnya.

Juani menjelaskan dari laporan yang diterima kalau TKW yang dalam proses karantina, saat dilakukan pemeriksaan Minggu (24/1) pagi oleh tim kesehatan PKM Labuhan Lombok, bersama TKI lainnya, pada diri korban tidak ditemukan indikasi sakit.

Hanya saja saat sore hari sekitar pukul 17.00 Wita, yang bersangkutan mengeluh pusing dan sakit punggung,

Saat itu juga yang bersangkutan dibawa ke PKM Labuhan Lombok untuk menjalani perawatan.

Karena kondisi yang bersangkutan sampai malam hari tak membaik, langsung di rujuk ke RDUD dr Soejono Selong.

"Meski sempat mendapat perawatan, malam itu juga korban meninggal dunia," sebutnya.

"Yang bersangkutan meninggal dunia di indikasi suspek pneumonia," jelasnya.

Hal itu juga di kuatkan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr.R.Soejono Selong, dr Tantowi Jauhari, yang bersangkutan meninggal dunia bukan karena terpapar COVID-19, sebagaimana hasil swab yang bersangkutan dinyatakan negatif.