TNI-Polri di NTB mengejar target capaian vaksinasi lansia

id capaian vaksinasi,vaksinasi lansia,strategi vaksinasi

TNI-Polri di NTB mengejar target capaian vaksinasi lansia

Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani. (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - TNI-Polri di wilayah Nusa Tenggara Barat kini mengejar target pencapaian vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat kalangan lanjut usia (lansia) karena masih rendah.

"Vaksinasi ini (lansia) rapor-nya masih merah. Rendahnya cakupan vaksinasi ini juga yang membuat Provinsi NTB kembali ke PPKM Level 3," kata Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani di Mataram, Senin.

Danrem menyampaikan bahwa dalam mengejar capaian tersebut Pulau Lombok diberi target lebih tinggi dibandingkan Pulau Sumbawa.

Untuk target Pulau Lombok, vaksinasi dosis pertama sedikitnya 70 persen dan dosis kedua 50 persen. Persentase itu dihitung dari jumlah penduduk pada akhir Oktober 2021.

Sementara untuk Pulau Sumbawa, vaksinasi dosis pertama sedikitnya 50 persen pada awal November nanti.

"Kalau Pulau Lombok droping vaksinnya sudah diprioritaskan pusat. Pulau Sumbawa ini yang belum. Masalahnya memang 34 provinsi se-Indonesia ini juga semuanya minta vaksin," ujarnya.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Provinsi NTB per-24 Oktober, NTB memiliki target vaksinasi lansia sebanyak 368.117 orang. Sementara capaian untuk vaksinasi dosis pertama 133.961 orang atau setara 36,39 persen. Dosis kedua 52.842 orang atau 14,35 persen. Capaian vaksinasi lansia ini berada pada level terbatas.

Sementara itu, upaya untuk mengejar target tersebut, TNI-Polri di NTB bersama pemerintah membuat strategi khusus, yakni dengan membuat agenda vaksinasi berbasis kecamatan.

"Kalau yang biasa kan berbasis desa. Ini berbasis kecamatan karena lansia ini memang terbatas orangnya. Mereka akan dikumpulkan di kecamatan. Nanti nakes satu kabupaten dikumpulkan semua untuk vaksinasi lansia di satu kecamatan itu," ucap Danrem

Lebih lanjut, Ahmad Rizal mengungkapkan bahwa vaksinasi lansia ini memegang peranan penting dalam penanganan kasus COVID-19 di NTB. Sebab, 95 persen penyumbang angka kematian akibat COVID-19 berasal dari kalangan lansia.

"Karena itu, kami terus berupaya mengejar capaian vaksinasi lansia agar jangan ada lagi penambahan korban," kata Ahmad Rizal.