Pantai Lariti Bima ramai dikunjungi wisatawan saat libur Lebaran

id NTB,Pantai Lariti,Kabupaten Bima,Laut Terbelah Dua,Sape ,Lambu

Pantai Lariti Bima ramai dikunjungi wisatawan saat libur Lebaran

Pengunjung atau wisatawan sedang merasakan sensasi berjalan sepanjang 150 meter di tengah pasir laut terbelah dua di Pantai Lariti, Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (7/5/2022). (ANTARA/Nur Imansyah).

Kabupaten Bima, NTB (ANTARA) - Pantai Lariti atau dikenal Laut Terbelah Dua di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ramai dikunjungi wisatawan selama libur Lebaran 1443 Hijriah.  

Sekretaris Pokdarwis Pantai Lariti, Arifudin di Bima, Sabtu, mengatakan semenjak libur Lebaran jumlah wisatawan yang datang ke destinasi itu sangat ramai, bisa sampai 200 unit motor dan 100 unit mobil pengunjung yang datang. 

Ia menuturkan,  wisatawan yang datang menikmati keindahan Pantai Lariti berasal dari sejumlah wilayah seperti Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.

"Ada juga wisatawan dari Kota Mataram yang memang mudik ke Bima menyempatkan diri berwisata ke Pantai Lariti setelah merayakan Lebaran di kampung halaman," katanya menerangkan.

Menurut Arif,  kalau di hari biasa wisatawan yang datang ke wilayah itu hanya berkisar  50 orang sampai 100 orang, tapi di masa libur Lebaran ini jumlahnya meningkat 100 persen.

"Jadi, bisa sampai 500 orang sampai 1.000 orang lebih. Itu mulai pagi hari hingga sebelum maghrib wisatawan yang datang tetap ramai. Yang jelas setiap Sabtu atau Minggu apalagi di libur Lebaran ini tidak pernah sepi," ujarnya.

Dia mengatakan, spot wisata yang menjadi unggulan Pantai Lariti yakni "Laut Terbelah Dua" mirip kisah Nabi Musa ketika dikejar bala tentara Firaun. Di tempat ini wisatawan bisa merasakan sensasi berjalan di tengah laut sepanjang 150 meter dan lebar sampai 7 meter menuju sebuah pulau kecil yang berada di sebelah timur Pantai Lampa Jara Lariti.

"Ini yang menjadi andalan Pantai Lariti  sehingga wisatawan bisa berjalan di atas pasir dan swafoto ke pulau. Jadi mirip seperti kisah Nabi Musa waktu dikejar Firaun," ujar Arif.

Arif menambahkan jalan berpasir putih di tengah laut baru bisa terlihat sekitar pukul 10.00 WITA dan pukul 15.30 WITA, tergantung lama surutnya air laut.

Salah satu pengunjung Pantai Lariti, Ibu Sri memuji keindahan Pantai Lariti,  karena selama ini dirinya dan keluarga tahu Pantai Lariti dari cerita-cerita orang ataupun media sosial. Tapi setelah mendatangi ternyata pantainya sangat indah. "Pantainya indah sekali. Apalagi air lautnya tenang, cocok untuk liburan bersama keluarga," ujarnya.

Warga Kota Mataram yang mudik ke Kota Bima ini mengaku tidak rugi bisa ke Pantai Lariti. Kendati menempuh perjalanan dua jam dari Kota Bima,  rasa letih dalam perjalanan bisa terobati setelah melihat keindahan pantai yang terletak di ujung timur Kabupaten Bima itu.

"Alhamdulillah rasa capek di perjalanan bisa terobati. Apalagi kami dan keluarga beruntung bisa merasakan sensasi berjalan di pasir di tengah laut," katanya.

Lokasi Pantai Lariti tidak jauh dari Pelabuhan Sape, gerbang laut yang menghubungkan Pulau Sumbawa dan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari Kota Bima, pantai ini bisa ditempuh 1,5 jam sampai 2 jam perjalanan mengendarai mobil.