Dispar Mataram konsep penataan Pantai Ampenan menduplikasi Kota tua

id dispar,ampenan,mataram

Dispar Mataram konsep penataan Pantai Ampenan menduplikasi Kota tua

Ilustrasi: kawasan Pantai Ampenan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera direvitalisasi. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai menyiapkan konsep perencanaan penataan secara masif objek wisata Pantai Ampenan dengan menduplikasi konsep kearifan lokal Kota Tua di kawasan itu.

"Kami sedang menyusun masterplan dan Detail Engineering Design (DED) penataan secara masif objek wisata Pantai Ampenan, agar layak menjadi sebuah destinasi wisata unggulan yang aman, nyaman, dan indah," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Senin.

Ia mengatakan, untuk pembuatan DED tersebut, telah disiapkan anggaran Rp90 juta, yang hasilnya nanti akan menjadi acuan usulan bantuan dana dari Kementerian Pariwisata.

"DED revitalisasi Pantai Ampenan yang kita buat, akan menjadi dasar pengajuan permohonan bantuan anggaran ke pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata tahun depan," katanya.

Menurut dia, untuk menjadikan Pantai Ampenan sebagai destinasi wisata unggulan, semua fasilitas yang ada harus ditata ulang. Baik itu lapak pedagang kaki lima, pedestrian, maupun bangun-bangunan di sekitarnya.

Oleh karena itu, penataan objek wisata Pantai Ampenan konsepnya tidak jauh dengan Taman Loang Baloq, sebab sama-sama berada di pinggir pantai. Hanya saja, untuk Pantai Ampenan konsepnya lebih mengedepankan Kota Tua Ampenan.

"Jadi konsep-konsep bangunannya menduplikasi bangunan-bangunan tua bersejarah di sekitarnya," katanya.

Ia menambahkan lapak-lapak pedagang kaki lima (PKL) yang ada saat ini akan diubah dan ditata kembali agar semua menghadap ke arah pantai. Begitu juga dengan plaza, taman, pedestrian, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya bermuatan kearifan lokal Kota Tua.

"Asumsi kebutuhan anggaran untuk penataan objek wisata Pantai Ampenan sekitar Rp10 miliar hingga Rp15 miliar," katanya.

Lebih jauh Denny mengatakan, untuk mendukung penataan Pantai Ampenan, Dispar telah melakukan penataan terhadap sebuah bangunan tua di bagian pojok Taman Jangkar Ampenan menjadi ruang kreatif sekaligus bisa menjadi destinasi wisata kota tua di daerah ini.

Penataan bangunan tua yang sudah menjadi milik Pemerintah Kota Mataram dimaksudkan juga untuk memberikan motivasi terhadap para pemilik bangunan tua di sekitarnya agar mau menata bangunan miliknya secara mandiri.

"Penataan ruang kreatif sudah kita mulai dengan melakukan pengecatan bangunan dengan warna yang lebih menarik dan unik," katanya.