Disdik-BPBD Mataram berikan pengenalan mitigasi bencana kepada siswa

id BPBD,Disdik,Mataram

Disdik-BPBD Mataram berikan pengenalan mitigasi bencana kepada siswa

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, NTB, Yusuf Zain. (FOTO ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk memberikan pengenalan mitigasi bencana kepada siswa baik tingkat SD maupun SMP/sederajat.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain di Mataram, Ahad mengatakan, pengenalan mitigasi bencana kepada siswa bisa membantu siswa memahami pengetahuan dampak dan risiko bencana alam dan menemukan cara alternatif dalam upaya mitigasi.

"Karena itulah, penting bagi anak-anak dikenalkan mitigasi bencana sedini mungkin," katanya.

Menurutnya, program pengenalan mitigasi bencana kepada siswa baik tingkat SD maupun SMP/sederajat mungkin sudah dilaksanakan oleh Kepala Disdik sebelumnya, namun untuk mengingatkan dan meningkatkan kewaspadaan, kegiatan itu kembali akan dilaksanakan.

Apalagi, kondisi cuaca di Kota Mataram saat ini sudah masuk musim hujan sehingga berbagai langkah antisipasi harus dilakukan sedini mungkin sebagai upaya mengurangi dampak bencana.

"Kami segera akan berkoordinasi dengan BPBD untuk bencana banjir, gempa bumi, termasuk dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), guna kesiapan waktu kegiatan," katanya.

Data dari BPBD Kota Mataram menyebutkan, Kota Mataram merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota di NTB yang memiliki enam jenis bencana dari 10 jenis bencana yang kerap terjadi di NTB.

Selain gempa disertai tsunami, bencana lain yang mengancam wilayah Kota Mataram adalah banjir, kebakaran permukiman, konflik sosial, gelombang pantai, dan abrasi.

"Untuk itulah, para pelajar juga perlu mendapat informasi terkait berbagai potensi bencana yang biasa terjadi saat musim hujan dan cuaca ekstrem harus kita antisipasi," katanya.

Namun demikian, lanjutnya, untuk tahap awal pengenalan mitigasi bencana kepada siswa baik tingkat SD maupun SMP/sederajat diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang rawan terdampak bencana.

"Misalnya, sekolah-sekolah yang ada di pesisir pantai dan aliran sungai yang melintasi Kota Mataram," demikian Yusuf Zain.